Rumah Kebaya Rumah Adat Betawi

Keunikan Rumah Kebaya Rumah Adat Betawi - Rumah adat Betawi yang dinamakan dengan sebutan dengan Rumah kebaya. Kenapa disebut dengan Rumah Kebaya? Ya ya karena apabila dilihat dari bentuknya yaitu di bagian atap menyerupai sebuah celana yang dilipat dan apabila dilihat dari samping maka lipatan ini terlihat seperti lipatan kebaya.

Suku Betawi ternyata tidak hanya memiliki Rumah Kebaya saja akan tetapi juga memiliki rumah adat yang lainnya seperti rumah joglo rumah panggung dan rumah gudang.

Untuk ciri khas dari rumah adat yang ada di di daerah Jakarta khususnya di Suku Betawi ini rumah adatnya memiliki teras yang cukup luas yang mana biasa digunakan untuk menjamu para tamu yang datang ke tempat mereka dan juga di daerah tersebut biasanya menjadi tempat untuk bersantai para keluarga.

Keunikan Rumah Kebaya Rumah Adat Betawi


Rumah Kebaya Rumah Adat Betawi

Pada zaman dulu masyarakat Betawi identik sekali dengan adanya pembuatan sumur yang ada di depan area halaman rumah bahkan ada pemakaman yang ada letaknya tidak jauh dari rumah yaitu biasanya terletak di samping rumah.

Untuk dinding rumah dari rumah adat Betawi ini biasanya terbuat dari panel-panel yang dapat dibuka atau digeser ke tepinya.

Tentu dengan Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam membuka atau menggeser dinding tersebut agar nampak dan terasa menjadi lebih luas.

Rumah adat Betawi ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu dari segi sifatnya ada bagian depan bersifat semi public jadi di bagian ini setiap orang yang datang dapat melihat betapa asri dan sejuknya rumah tersebut dan bagian yang kedua ada di area belakang yang mana ini bersifat pribadi jadi hanya orang tertentu atau orang terdekat dari pemilik rumah tersebut yang bisa melihatnya.

Adapun untuk filosofi rumah adat Betawi ini bagian atap rumah Jika dilihat dari samping memiliki lipatan-lipatan yang mana Ini mirip sekali dengan kain kebaya apalagi kain kebaya merupakan simbol khas dari Betawi karena kan ini adalah kain tradisional Betawi yang mana hingga dulu sampai sekarang turun temurun dipakai oleh kaum wanita Betawi di setiap acara-acara adat.

Keunikan dari rumah Betawi ini adalah terdapat sebuah bangunan pendopo yang tergolong luas yaitu sebuah teras yang dilengkapi dengan meja kursi yang mana digunakan untuk menjamu para tamu yang datang atau singgah di rumah Betawi tersebut.

Luasnya pendopo yang ada di Kompleks rumah Betawi Ini mengandung filosofi bahwa orang Betawi Sangat terbuka open house terhadap siapa saja tamu yang datang atau itu tamu yang pernah datang atau tamu yang baru sekali datang berkunjung kerumah tersebut karena suku Betawi ini sifatnya pyralis dan bisa menerima perbedaan karena hal ini suku Betawi memaknai sebuah keragaman yang harus dijalin dengan baik.

Material rumah adat Betawi


Material atap rumah adat Betawi

Untuk material bagian atap dari rumah adat Betawi ini biasanya adalah genteng atau au atap yaitu sebuah daun Kirai yang sudah dianyam. Untuk bagian konstruksi kuda-kuda dan juga bagian gording yaitu menggunakan kan kayu balok mendatar yang mana letaknya ini di atas kuda-kuda menggunakan kayu gowok atau bisa juga kayu kecapi.

Untuk bagian balok tepi terutama di atas dinding luar menggunakan jenis kayu nangka Sedangkan untuk bagian kaso balok yang ukurannya 4 cm * 6 cm atau 5 cm * 7 cm ini berfungsi sebagai dudukan rem dan dengan ukuran 2 cm * 3 cm atau 3 cm * 4 cm yang mana berfungsi sebagai dudukan atap genteng dan untuk talinya biasanya menggunakan bambu jadi di jenis bambu yaitu bambu yang kuat yang biasanya seperti kita lihat di bangunan adat Sunda. Nah untuk bambu ini dibelah jadi batangnya dibelah kecil-kecil dan dijadikan sebuah tali.

Untuk bambu yang digunakan sebagai kaso biasanya bambu yang masih utuh dengan diameter kurang lebih sekitar 4 cm dan untuk bambu yang digunakan reng inilah bambu yang sudah dibelah.


Material dinding rumah adat Betawi

Adapun jenis material yang digunakan untuk membuat dindingnya adalah dari kayu nangka atau kayu gowok. Kayu ini memang cukup keras dan mempunyai daya tahan yang cukup lama. Untuk dinding rumah adat Betawi ini didominasi dengan warna kuning dan hijau. Adapun untuk dinding yang lainnya biasanya menggunakan bahan anyaman bambu dan tidak ada ada pasangan bata di bagian bawahnya. Sementara untuk daun pintu atau jendela biasanya terbuat dari kayu dengan sebuah rangka jalusi horizontal. Jalusi adalah sebuah pintu yang memiliki lubang udara pada ada pintu tersebut, Hal ini bertujuan agar nantinya bisa mendapatkan sirkulasi udara yang baik dan tetap terjaga dalam ruangan yang tertutup seperti halnya pada ruang kamar mandi tentu pada bagian atasnya pada daun pintu jendela.


Material struktur rumah adat Betawi

Untuk bahan yang digunakan sebagai pondasi rumah adat Betawi ini adalah batu kali yang mana untuk sistem pemasangannya dengan pondasi umpak atau pondasi rumah ah yang terbuat dari batu yang mana batu batu disusun di bawah setiap kolom sementara untuk landasan dindingnya digunakan Sebuah batu bata dengan kolon dari kayu nangka yang sudah.


Ragam hias rumah adat Betawi

Pada umumnya rumah Betawi ini memiliki ragam hias yang sangat spesifik sangat terlihat jelas apalagi dinding pembatas teras hiasan dinding lubang ventilasi pada dinding depan sangat identik dengan khas Betawi.


Ruang rumah adat Betawi

Tentu setiap rumah memiliki ruangan ruangan yang memiliki fungsinya masing-masing sama seperti halnya rumah adat Betawi ini ada yang bersifat untuk pribadi keluarga dan juga untuk umum bagi tamu. Nah untuk memperjelas Agar kalian lebih paham bagian apa saja yang ada di ruang rumah adat Betawi ini atau Rumah Kebaya silakan simak pembahasannya berikut ini...!

1. Bagian teras depan : bagian ini terdapat kursi dan meja sebagai ruangan untuk menyambut tamu atau keluarga yang datang dan untuk kursi meja nya biasanya terbuat dari kayu jati ruangan ini juga terdapat amben atau seperti tempat tidur namun ini digunakan tempat bersantai.

2. Pada lantai teras depan ini diberi nama dengan sebutan Gejogan. Bagian ini biasanya wajib dibersihkan karena ini adalah sebagai tempat wujud penghormatan bagi tamu yang datang agar mereka nyaman dan puas datang berkunjung. Ke Jogan atau lantai teras dianggap sakral bagi suku Betawi bahkan dikeramatkan karena ini berhubungan langsung dengan tangga bernama balak suji yang mana penghubung rumah dengan area luar.

3. Kamar tamu yang disebut juga dengan Paseban. Paseban ini berfungsi sebagai tempat ibadah Jadi kalau ada tamu datang bisa beribadah di ruangan ini ini di ruangan ini terdapat sebuah ukiran dan tingginya sekitar 80 cm untuk bagian tepi atapnya diberi rendah seperti kebaya.

4. Ruang pangkeng. Ruangan ini adalah ruangan keluarga yang mana terdapat sebuah dinding dinding kamar yang memisahkan jadi khusus ruang panggkeng ini digunakan untuk ruang berkumpulnya keluarga sang pemilik rumah.

5. Ada juga ruang tidur yang mana digunakan sebagai ruang beristirahat bagi keluarga sang pemilik rumah adat Betawi ini.

6. Yang terakhir Ada dapur letaknya bagian paling belakang. Orang Betawi biasa menyebut dapur ini dengan nama srondoyan. Seperti halnya rumah lainnya dapur digunakan untuk tempat memasak cuci piring cuci pakaian dan lain sebagainya.

Nah itulah beberapa pembahasan dari rumah adat Betawi yang dapat saya bagikan semoga pembahasan kali ini dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi teman-teman semuanya. Kalau ada kekurangan saya mohon maaf dan apabila ada masukan atau saran silakan kirim ke alamat email pada menu kontak di bawah ini. Sekian dari saya sampai jumpa lagi di pembahasan rumah adat yang lainnya terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel