Tari Topeng Betawi : Sejarah, Filosofi, Gerak, Kostum, Musik dan Daerahnya

Penjelasan Tari Topeng Betawi : Sejarah, Filosofi, Gerak, Kostum, Alat Musik dan Daerahnya - Jika di artikel sebelumnya saya sudah membahas Tari Topeng dari Cirebon maka pada kesempatan ini saya akan membahas tentang Tari Topeng Betawi. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa negara kita Indonesia ini kaya akan ragam budaya dan adat istiadatnya, setiap daerah memiliki kesenian yang berbeda-beda bahkan dari segi bahasa saja di antara desa ada sudah ciri khasnya masing-masing.

Tari Topeng Betawi

Tari Topeng Betawi : Sejarah, Filosofi, Gerak, Kostum, Musik dan Daerahnya

Kita tahu bahwa Betawi adalah sebuah nama suku yang ada di Jakarta, bahkan Betawi terkenal dengan Ondel-ondelnya dan makanan kulinernya yaitu kerak telor yang melegenda. Diantara sobatsiana pasti ada yang sudah pernah ke Jakarta atau rumahnya di Jakarta. Kalau saya sih orang jauh dari Jakarta yang tinggal di pelosok Kalimantan Selatan. Namun saya suka mempelajari budaya-budaya yang ada di Indonesia, jadi dalam hal ini saya ingin menuliskan lagi tentang Tari Topeng Betawi.

Sebenarnya tari Topeng yang ada di Indonesia ini banyak jumlahnya, hanya saja setiap daerahnya mempunyai ciri khas dan keunikannya tersendiri. Sesuai dengan judul pada artikel ini saya akan berbicara tentang Tari Topeng dari Betawi, untuk itu buat sobatsiana yang saat ini sedang mencari bahan pendidikan atau ingin mengetahui ragam dari Seni Tari Topeng Betawi silahkan simak selengkapnya dibawah ini.

Sejarah Tari Topeng


Tari Topeng Betawi adalah sebuah tarian tradisional dari Betawi yang sudah ada sejak pada tahun 1930 yang di ciptakan oleh Mak Kinang dan Kang Djioen. Menurut sejarahnya tari Topeng Betawi ini adalah bentuk penyederhanaan dari tari topeng kecil Cierbon yang biasa dimainkan oleh 6 - 8 orang penari. Maka tak heran kalau tari topeng betawi ini ada kesamaannya dengan Tari Topeng Panji dan Samba.

Kalau menurut Yahya Andi Saputra seorang Sastrawan sekaligus penulis, bahwa tari topeng betawi ini  memiliki beberapa variasi seperti Topeng Tunggal, Enjot-enjotan, Gegot, Topeng Cantik, Topeng Ekspresi, kang Aji dan lain-lain.

Filosofi Tari Topeng


Tari topeng ini berkembang pesat di wilayah bagian Betawi Pinggir (Betawi Ora). Tari topeng ini biasa di penaskan pada acaea teater rakyat, baik itu pada kesenian lawak (drama) dan lainnya. Tari topeng sendiri adalah seni yang diyakini dapat menghindarkan dari mara bahaya, akan tetapi se iring dengan berkembangnya jaman keyaninan ini kini mulai luntur dan tidak berlaku bagi sebagian orang.

Tari Topeng kini hanya sebagai sebatas hiburan rakyat, walaupun jaman dulu tari topeng sering dipentaskan keliling kampung. Seiring dengan berkembangnya teknologi seni tari ini mulai digerus jaman yang semakin modern. Tari topeng biasa juga di pentaskan pada acara pernikahan dan hajatan warga serta acara adat lainnya.

Jadi, tari topeng ini lebih identik dengan sikap yang ceria, terampil dan tangkas. Walaupun bertopeng ini identik dengan hal yang rahasia, karena orang tidak akan tahu dengan wajah kita dan sulit untuk mengenali diri kita siapa.

Gerak Tari Topeng Betawi


Adapun untuk gerak tari topeng sendiri lebih mengandalkan kaki, gerak pada pinggul dan tangan. Jadi saat menari si penari tari topeng akan menurunkan badan sehingga hal ini ketahanan kaki sangat di butuhkan. 

Untuk tangan juga harus lentur dan luwes, karena tari ini akan menggerakan tangan dan pada bagian pinggul juga di gerakan sedikit erotik seakan menggoda para penonton yang sedang menyaksikan agar mereka serontak berteriak. Biasanya sorakan penonton akan lebih meriah jika si penari topeng ini piawai dalam membawakan tarian tersebut.

Tentu dalam hal menggerakan pinggul, tangan dan kaki ini tidak mudah, semua butuh proses latihan dan jam terbang yang cukup panjang. Maka dalam hal ini ada beberapa syarat yang harus di pathui dalam membawakan tari topeng diantara :

1. Gandes : Artinya adalah lemah gemulai
2. Ajer : Artinya ceria dan riang.
3. Penghayatan 

Jadi, dalam menari tari topeng seorang penari harus memiliki struktur tubuh yang lemah gemulai agar mudah menarinya dan menarik penonton yang sedang menyaksikannya. Selain itu penari juga harus ceria dan periang agar dapat menguasai suasana panggung, jadi para penonton akan juga ikut gembira, dan tak kalah pentingnya adalah penghayatan. Seorang penari hendaknya bisa bersikap profesional, jadi saat menari tidak ada rasa janggung dan penuh beban, semua harus di fokuskan pada gerak tarian, harus menari dengan lincah, lepas dan tanpa beban.

Asal daerah Tari Topeng


Seperti apa yang sudah saya jelaskan di atas bahwa tari Topeng Betawi ini berasal dari betawi, bahkan sang penciptanya sendiri adalah seniman betawi asli, walaupaun dalam pengambilan dasarnya hasil penuederhanaan tari topeng kecil Cirebon.

Kostum Tari Topeng


Adapun untuk kostum yang digunakan oleh penari tari topeng betawi ini tentu tidak lepas dari busana adat suku Betawi, yaitu untuk penari laki-lakinya mengenakan pakaian hitam, celana panjang, sarung, kaos oblong, peci betawi dan sebuah ikat kepala.

Untuk kostum penari perempuannya mengenakan sebuah kebaya dan batik betawi dengan dilengkapi sebuah penutup dada (toka-toka) dan ikat pinggang terbuat dari logam (pending) yang berguna untuk mengaitkan selendang (kewer). Ada juga penutup perut (amprang) dan penutup panggul (andong).

Sedangkan untuk kostum bagian kepala menggunakan penutup yang berwarna - warni disebut dengan kembang topeng. Para penari ini juga dilengkapi dengan kipas besar (Lipet Gandes) yang biasanya digunakan untuk menutupi wajah mereka saat berdialog (bodor) / ngelawak dan saat bernyanyi.

Alat Musik Pengiring Tari Topeng


Seperti halnya tari tradisonal lainnya, tari topeng betawi juga di iringi dengan seperangkat alat musik tradisional seperti gamelan dan juga waditra. Alat musik pengiring tari topeng ini juga ada penamaan tersendiri diantaranya ada Gamang Kromong biasanya digunakan pada acara Lenong, Blantek ini digunakan untuk mengiringi Rebana Biang.

Adapun untuk alat musik gamelan tari topeng ini terdiri dari rebab, kulanter, gendang besar, satu ancak kenong berponcon tiga, kempul, krecek, dan gong angkong. Maka dalam hal ini setiap alat musik mempnyai perannya masing-masing, karena setiap pukulan dari jenis alat musik tersebut ada yang menjadi penanda dimulainya pertunjukkan dan telah berakhirnya pertunjukan tari topeng.


Baca Juga : Tari Topeng Cirebon lengkap dengan Penjelasannya


Akhir Kata

Setiap daerah mempunyai peninggalan jenis tari yang wajib di jaga dan dilestarikan oleh kita slekau generasi penerus dari nenek moyang datu kita. Walaupun untuk saat ini pengaruh teknologi dan pola pikir masyarakat sudah berkembang dan secara tidak sadar sudah meninggalkan warisan budaya dari nenek moyang kita.

Semoga dengan hadirnya artikel ini dapat memperkuat wawasan kita dan membangkitkan semangat kita untuk menjaga warisan budaya yang telah ada. Cukup sekian yang dapat saya sajikan, sampai jumpa lagi di pembahasan tari tradisional yang lainnya. Wassalam.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel