Bentuk Rumusan Masalah Penelitian Menurut Sugiyono

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah merupakan sebuah pernyataan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat keterkaitan antara  masalah dengan rumusan masalah, karena pada dasarnya rumusan masalah peneliti didasarkan pada masalah yang ada.


Bentuk bentuk rumusan malah dalam penelitian menurut Prof. Dr. Sugiyono sebagai berikut:

1. Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan deskirptif adalah rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain.

Contoh rumusan masalah deskriptif:

a. Seberapa baik kinerja kabinet bersatu ?
b. Bagaimana sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri berbadan hukum ?
c. Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil ESEMKA di jakarta ?
d. Seberapa tinggi tingkat kepuasan dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan RSUD Tanjung Tabalong ?

2. Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadsaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. 

Contoh rumusan masalah komparatif:

a. Adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai Negeri, BUMN dan Swasta ?
b. Adakah kesamaan promosi perusahaan Honda dengan perusahaan Suzuki ?
c. Adakah perbedaan tingkat kepuasan masyarakat di Kabupaten A dan B dalam hal pelayanan kesehatan ?
d. Adakah perbedaan kualitas manajemen antara Bank Swasta dan Bank Pemerintah ?

3. Rumusan Masalah Assosiatif
Rumusan masalah assosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antar dua variabel atau lebih. Terdapat tiga hubungan yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal dan hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik.

1) Hubungan Simetris
Hubungan simetris adalah rumusan masalah suatu hubungan antar dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif.

Contoh :
a. Adakah hubungan antara banyaknya semut dipohon dengan tingkat manisnya buah ?
b. Adakah hubungan antara warna rambut dengan kemampuan memimpin ?
c. Adakah hubungan jumlah payung yang terjual dengan jumlah kejahatan ?

2) Hubungan Kausal 
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. jadi disini ada variabel independen  (yang mempengaruhi) dan dependen (yang dipengaruhi).

Contoh: 
a. Adakah pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan ?
b. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan ?
c. Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efesiensi kerja karyawan ?

3) Hubungan Interaktif /resiprocal/timbal balik
Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini tidak diketahui yang mana variabel independen dan dependen.

Contoh:
a. Hubungan antara motivasi dan prestasi. Disini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi prestasi dan prestasi mempengaruhi motivasi
b. Hubungan kecerdasan dengan kekayaan. Kecerdasan dapat menyebabkan kaya, demikian juga orang kaya dapat meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi.

Sumber : Sugiyono (2013:35-37)

Daftar Pustaka: Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Alfabeta, Bandung, 2013.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel