Pengertian Dan Faktor Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli

Berikut ini Pengertian Kepuasan Kerja. Setiap orang yang bekerja akan mengharapkan dapat memperoleh kepuasan kerja dari tempatnya bekerja. Kepuasan kerja akan mempengaruh produktivitas yang sangat diharapkan oleh seorang manajer, sehingga seorang manajer perlu memahami apa yang harus dilakukan untuk menciptakan kepuasan kerja karyawan. 

Pengertian kepuasan kerja akan dikemukakan oleh beberapa para ahli sebagai berikut (Wibowo, 2013:501) dalam Arif yusuf amali :

1. Robbins, mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap umum, terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan membedakan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang diyakini oleh pekerja yang seharusnya diterima.

2. Greenberg dan Baron, mendiskripsikan kepuasan kerja sebagai sikap positif dan negatif yang dilakukan individual terhadap pekerjanya.

3. Vechio, menyatakan bahwa kepuasan kerja sebagai pemikiran, perasaan, dan kecendrungan tindakan seseorang yang merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaan.

4. Gibson, menyatakan bahwa kepuasan kerja sebagai sikap yang dimiliki pekerjaan tentang pekerjaan yang dilakukan

5. Kreitner dan Kinicki mendefinisikan bahwa kepuasan kerja adalah respons aktif atau empsional terhadap berbagai segi pekerjaan seseorang. Definisi ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja bukan merupakan konsep tunggal. Seseorang dapat relatif puas dengan salah satu aspek pekerjaan dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek lainnya.

Variabel-varibel kepuasan kerja

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2007:117-119) dalam Arif yusuf amali mengemukakan bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan variabel-variabel seperti:

1. Perpindahan karyawan (Turnover)
Kepuasan lebih tinggi dihubungkan dengan turnover karyawan yang rendah, sedangkan karyawan yang kurang puas biasanya turnover-nya lebih tinggi.

2. Tidak ketidakhadiran (absen) kerja
 Karyawan yang kurang puas cenderung tingkat ketidakhadiran lebih tinggi. Karyawan sering tidak hadir dengan alasan yang tidak logis dan subjektif.

3. Umur
Ada kecenderungan karyawan yang tua lebih merasa puas daripada karyawan yang relatif muda. Hal ini diasumsikan bahwa karyawan yang lebih tua lebih berpengalaman menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan, sedangkan karyawan yang lebih muda mengharapkan lebih ideal tentang dunia kerjanya, apabila harapannya dengan realita tidak sesuai maka terdapat kesenjangan yang tidak seimbang dan berakibat karyawan tidak puas dengan pekerjaannya.

4. Tingkat pekerjan
Karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi cenderung lebih puas darpada karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih rendah. Karyawan yang tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukkan kemampuan kerja yang baik dan aktif dalam mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam bekerja.

5. Ukuran organisasi perusahaan
Ukuran organisasi perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan karyawan, hal ini karena besar kecil suatu perusahaan berhubungan pula dengan koordinasi, komunikasi, dan partisipasi karyawan.

Sumber: Arif yusuf hamali, S.S., M.M., (2018:203:204)

Faktor-faktor Pengaruh Kepuasan Kerja


Anwar Prabu Mangkunegara (2007:120) dalam Arif yusuf amali (2018:205) mengemukakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:

1. Faktor karyawan, yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan khsus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi, dan sikap kerja.

2. Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat (golongan), keduudkan, mutu, pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan lingkungan kerja.

Sumber: Arif yusuf hamali, S.S., M.M., (2018:205)

Daftar pustaka: Hamali, Arif Yusuf. Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan kedua, Center for Academic Publhising Cervice, Yogyakarta, 2018.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel