Kisah Mata Herayati Anak Tukang Becak Yang Dilamar Jadi Dosen UNTIRTA

Kisah Mata Herayati Dilamar Jadi Dosen - Mata Herayati adalah seorang anak dari keluarga yang sederhana bisa dikatakan (miskin secara materi). Ayahnya berprofesi sebagai tukang becak dan juga ibunya sebagai ibu rumah tangga biasa dengan penghasilan keluarga yang tidak menentu. Mata Herayati lahir pada tanggal 17 April 1997. Hera adalah seorang mahasiswi yang mendapatkan Predikat Cum Laude dengan IPK 3,8 pada program Pascasarjana di ITB dengan mengambil jurusan Fast Track. Yang membuat kagum banyak orang adalah Mata Herayati dapat predikat cum laude dan dapat menyelesaikan studinya cuma 10 bulan saja, kurang lebih dalam waktu satu tahun. Itupun dari setengah masa kuliahnya di habiskan di Chulalongkorn University Thailand melalui program student Exchange.



Sejak lulus S1 pada tahun 2018 saat itu dia juga diminta untuk datang ke Untirta untuk mengajar di kampus Universitas Sultan Agung Tirtayasa, namun disaat itu Herayati baru lulus S1, sedangkan syarat untuk menjadi dosen diharuskan sudah minimal S2. 


Kisah Mata Herayati Anak Tukang Becak Dilamar Jadi Dosen di UNTIRTA

Perjalanan Mata Herayati:

Heta Herayati mengngkapkan bahwa dirinya juga pernah gagal masuk IB pada seleksi pertama lewat jalur undangan, namun Hera tidak patah semangat ia tetap mengikuti seleksi yang lainnya melalui tes tertulis dan lolos di Teknik Kimia. Menadi bagian dari ITB adalah cita-cita Herayati sejak dulu saat dia masih berada di sekolah SMP. 

Pada awal di Tahun kuliahnya Herayati mendapat sejumlah Beasiswa baik itu Beasiswa Program BidikMisi dan juga bantuan dari Pemerintah Kota Cilegon, namun Herayai mengungkapkan terkadang beasiswa tersebut masih kurang untuk menutupi kebutuhan sehar-hari, apalagi kalau mengandalkan kiriman dari orangtua itu juga tidak mungkin, dan akhirnya Hera putuskan untuk mencari penghasilan tambahan menjadi asisten Dosen dan juga Ngajar Bimbel.

Herayati mengungkapkan bahwa hasil kerja kerasnya selama ini tidak terlepas dari dukungan dan do'a kedua orang tuanya. Walaupun kedua orang tuanya tidak mampu membiayai kuliah namun dukungan dan doa yang diberikan kedua orang tuanya tidak pernah berhenti. Walaupun berasal dari orang yang tidak punya, namun Bapak dan Mama tidak pernah melarang kemauan Herawati, walaupun kedua orang tua diam tapi tidak pernah bilang jangan, kedua orang tua herayati selalu mendukung walaupun tidak lewat bentuk materi, tapi doanya sangat luar biasa.

Sumber foto: Tribunnews
Dan sekarang ini Mata Herayati dipinang oleh Kampus ternama di Banten yaitu Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Unirta) untuk mengajar mata kuliah Kimia Dasar. Dan di usia 22 Tahun Mata Herayati sudah menjadi seorang Dosen.

Kesimpulan dari perjalanan Mata Hearayti ini adalah:

  • Jangan pantang menyerah walaupun kita pernah gagal dan cobalah dengan cara lain
  • Jangan minder ataupun merasa tidak mampu sebelum di coba dan berusaha walaupun kita adalah berasal dari orang yang sederhana bahkan tidak terlimpah dengan Materi (Harta)
  • Yakinkan dirimu pasti bisa, asalkan kamu mau berjuang dengan sungguh-sungguh
  • Mintalah restu dari kedua orang tua, karena ini adalah kunci sakti untuk menggapai cita-citamu
  • Janganlupakan jasa-jasa orang yang sudah membantumu walaupun itu hanya melalui do'a restu.
Semoga dengan kisah inspiratif ini dapat menambah semangat serta memotivasi kita semua dalam mewujudkan cita-cita yang sudah kita semua impikan sejak lama. Janganlupa kunjungi situs Mediasiana.com, karena kami akan selalu update dan memberikan informasi yang menarik dan inspiratif lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel