Hubungan Iman, Islam dan Ihsan

Hubungan Iman, Islam dan Ihsan
Pengertian Iman, Islam dan Ihsan

A. Iman

Pengertian Iman dijelaskan oleh Rasulullah, hal ini terungkap dalam percakapan Rasulullah dan Malaikat Jibril dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Abi Malik yang artinya: Jibril bertanya, Apakah iman itu? Beliau menjawab, "Engkau beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab, nabi-nabi, kematian dan hidup sesudah mati, surga dan neraka, hisab dan mizan, serta takdir yang baik dan yang buruk.

Menurut Hadis diatas, iman meliputi enam perkara, yaitu:

  1. Iman kepada Allah SWT
  2. Iman keada hari akhir
  3. Iman kepada malaikat
  4. Iman keada kitab-kitab Allah
  5. Iman kepada nabi-nabi Allah
  6. Iman kepada takdir (yang baik mapun yang buruk).
Keenam tersebut dinamakan pokok-pokok keyakinan atau rukun iman. Pengingkaran salah satu dari enam rukun berarti telah mengingkari semuanya.


B. Islam

Pengertian Islam seperti diterangkan dalam hadis yang diriwayakan AlBkhari dari Ibnu Umar yang artinya: Islam ditegakkan atas lima perkara yaitu persaksian bahwa tiada ilah selain Allah dan Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, melaksanakan haji dan berpuasa dibulan Ramadhan. Inilah yang dinamakan dengan pokok-pokok ibadah atau rukun islam.

C. Ihsan

Pengertian Ihsan dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayakan AlBukhari dari Abu Hurairah yang artinya: Apakah ihsan? Ihsan ialah bahwasanya engka menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Apabila engkau tidak dapat melihat-Nya maka (yakinlah) bahwa Dia melihatmu.

Hubungan antara Iman, Islam dan Ihsan

Iman sebagai landasan keyakinannya, sedangkan islam dan ihsan sebagai bukti nyata adanya keimanan dalam hidup sehari-hari. Jadi pengakuan iman seseorang idak ada artinya jika tidak dibuktikan dengan amal nyata dalam kehidupan sehari-hari. Jelas kiranya bahwa iman, islam dan ihsan merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel