10 Fakta Menarik Kacang Kedelai Untuk Kesehatan Tubuh Kita

Mediasiana.com - Manfaat kacang kedelai untuk kesehatan. Kacang kedelai yang biasa digunakan untuk bubur dan juga tahu dan tempe ternyata banyak menyimpan gizi yang baik untuk tubuh manusia. Apalagi buat kalian yang sedang mencari cemilan yang praktis dan sehat, jangan ragu untuk memilih kacang kedelai sebagai bahan utaanya. Pasalnya kacang kedelai ini banyak mengandung nutrisi lengkap yang baik sekali untuk tubuh, di antaranya seperti serat, karbohidrat kompleks, antioksidan, protein, berbagai vitamin dan juga mineral. 

Manfaat Kacang Kedelai Untuk Kesehatan

Secara tidak kita sadari bahwa kacang kedelai menyimpan segudang fakta menarik yang patut untuk disimak, lho. Apa itu ? Yuk, cari tahu lewat ulasan berikut ini.

Berikut 10 Manfaat kacang kedelai bagi Kesehatan Tubuh Kita :


1. Kacang Kedelai Sebagai Sumber Protein Nabati Terbaik

Kacang kedelai mengandung sumber protein berkualitas tinggi. Hal ini dikarenakan kacang kedelai mengandung beragam jenis asam amino esensial. Jadi, asam amino esensial adalah jenis asam amino yang sangat dibutuhkan tubuh manusia, karena tubuh manusia tidak bisa memproduksi sendiri, oleh sebab itu perlunya kita mengonsumis kacang kedelai ini setiap hari.

manfaat kacang kedelai

Dari kandungan gizinya, setiap 100 gram kacang kedelai mengandung 17 gram protein yang baik untuk membentuk otot tubuh manusia. Itulah mengapa, kacang kedelai ini menjadi sumber protein nabati yang paling baik bagi tubuh manusia.

2. Kacang Kedelai yang diolah Jadi Tempe lebih banyak nutrisi daripada tahu

Tempe dan tahu adalah dua makanan yang sumber protein nabatinya dari Kacang Kedelai. Tempe dan tahu adalah makanan yang disukai oleh banyak orang. Walaupun tahu dan tempe ini sama-sama terbuat dari kacang kedelai, nyatanya tempe ini lebih padat nutrisi daripada tahu. Kok bisa, ya?

Ternyata hal ini dipengaruhi oleh proses pembuatan tempe dan tahu yang memang berbeda. Tempe dibuat dengan cara di fermentasi, sementara untuk tahu terbuat dari susu kedelai yang dipadatkan, makanya teksturnya empuk.

Kacang kedelai ini mengandung senyawa antinutrien. Antinutrien adalah jenis senyawa yang dapat menghambat penyerapan zat gizi tertentu dalam tubuh manusia.

Nah, senyawa ini juga tidak dapat dihilangkan melalui proses koagulasi (pemadatan). Karena tahu ini dibuat dari susu kedelai yang dipadatkan, artinya senyawa antinutriennya juga tetap tidak dapat dihilangkan. Di sisi lain, antinutrien pada tempe lebih mudah dihilangkan karena proses pembuatannya dengan cara di fermentasi. Nah, itulah mengapa tempe mengandung lebih banyak nutrisi daripada tahu ya.

3. Kacang Kedelai Lebih sehat dari Daging Merah

Menurut Kathy McManus salah satu ahli Nutrisi sekaligus direktur Department of Nutrition di Harvard, menurutnya jumlah protein dari produk olahan kacang kedelai, seperti tahu ataupun edamame , dapat menggantikan protein dari daging merah dan juga sumber protein lainnya.

Kalau daging merah mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dalam tubuh. Sementara itu, kacang kedelai mengandung lemak tak jenuh ganda (lemak baik) yang jauh lebih sehat bagi tubuh manusia. Jelas, tidak diragukan lagi kalau kedelai ini bisa memenuhi asupan lemak yang sangat dibutuhkan tubuh manusia.

4. Kacang Kedelai Menurunkan Risiko Kanker Payudara

Banyak orang yang bilang kalau kacang kedelai ini bisa memicu kanker payudara pada wanita. Nyatanya, hal ini hanyalah sekadar isapan jempol belaka alias opini yang tak jelas.

Faktanya, kacang kedelai mengandung banyak isoflavon daripada bahan makanan lainnya. Isoflavon adalah sejenis zat antioksidan yang justru dapat membantu untuk menangkal radikal bebas penyebab kanker.

Isoflavon ini memiliki sifat mirip estrogen yang juga dapat memicu pertumbuhan kanker – kalau diproduksi secara berlebihan. Pak Marji McCullough, ScD, RD, direktur epidemiologi sekaligus juga ahli gizi dari American Cancer Society, mengungkapkan tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa kacang kedelai dapat memicu kanker payudara.

Efeknya justru kebalikannya, yaitu kacang kedelai dapat menurunkan risiko kanker payudara, seperti saat dilansir dari Today’s Dietitian. Zat Isoflavon pada kacang kedelai memiliki cara kerja yang seimbang, yaitu dapat bertindak seperti estrogen dan sekaligus bersifat antiestrogen. Artinya, zat isoflavon tersebut dapat menghentikan pembentukan estrogen yang berlebihan, serta sekaligus memberikan sifat antioksidan untuk menekan pertumbuhan kanker.

5. Makan Berbahan Kacang Kedelai aman untuk kesuburan pria

Ada sebagian orang yang bilang kalau pria itu tidak boleh makan kacang kedelai, karena bisa memicu masalah pada kesuburannya. Kandungan zat isoflavon pada kacang kedelai dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas hormon testosteron pada pria, hal ini sehingga membuatnya jadi tidak subur.

Nyatanya, sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa pria yang rutin mengonsumsi 40 miligram isoflavon kacang kedelai setiap hari selama 4 bulan mereka tidak mengalami penurunan kualitas hormon testosteron maupun jumlah sperma. Artinya, kacang kedelai tidak membuat pria mengalami masalah pada kesuburannya. Bahkan, mengkonsumsi kacang kedelai ini justru bisa menurunkan risiko kanker prostat pada pria.

6. Susu Kacang kedelai aman untuk anak balita

Banyak orang tua yang tidak memberikan susu dari kacang kedelai untuk anaknya karena mereka takut perkembangan si kecil akan terganggu. Padahal, hingga saat ini saja belum ada penelitian yang mampu membuktikannya louh.

Hal ini juga perkuat dengan dibuktikannya sebuah studi pada tahun 2012 yang membandingkan perkembangan si bayi yang diberikan ASI, susu sapi, dan dengan susu kedelai. Nyatanya, semua dari bayi tersebut menunjukkan pertumbuhan dan perkembangannya  juga normal pada tahun pertama kehidupannya.
Meskipun demikian, ASI tetap menjadi makanan terbaik bagi si bayi sampai mereka berusia dua tahun. Setelah itu, barulah Anda boleh memberikan susu kacang kedelai sesuai dengan anjuran dokter.

7. Kacang Kedelai tidak memicu hipotiroid

Anda mungkin pernah mendengar sebuah mitos yang mengungkapkan bahwa kandungan fitoestrogen pada kacang kedelai dapat memicu hipotiroid. Fitoestrogen adalah zat senyawa dalam tumbuhan manusia yang sifatnya mirip dengan estrogen. Estrogen inilah yang menjadikan salah satu faktor risiko terkena kanker jika kadarnya berlebihan dalam tubuh manusia.

Sebuah studi kesehatan yang diterbitkan oleh badan ahli kesehatan yaitu Clinical Thyroidology pada tahun 2011, menemukan bahwa ada sekitar sepuluh persen wanita mengalami hipotiroid setelah mereka delapan minggu mengonsumsi suplemen protein dari kedelai. Namun kenyataannya, hal ini hanya terjadi pada wanita-wanita yang mengandung 16 mg fitoestrogen per hari, alias dengan dosis yang berlebihan.

Sementara pada wanita yang mengonsumsi suplemen protein dari bahan kedelai dengan dosis rendah hasil ini tidak menunjukkan adanya perubahan fungsi tiroid. Jadi, jelas ya, kedelai tidak terbukti memicu hipotiroid jika masih dikonsumsi dalam batas sewajarnya.

8. Menurunkan gula darah dan menyehatkan jantung

Kacang kedelai juga termasuk salah satu jenis makanan yang menjadikan Anda meraup dua manfaat sekaligus, yaitu Anda dapat menjaga gula darah tetap stabil dan yang kedua Anda dapat menjaga kesehatan jantung. Hal ini juga dipengaruhi oleh kadar indeks glikemik kedelai yang rendah.

Indeks glikemik adalah sebuah nilai yang menunjukkan seberapa cepat tubuh Anda mengubah karbohidrat dari kacang kedelai menjadi gula darah. Setiap jenis makanan dan juga minuman memiliki indeks glikemik yang memang berbeda-beda. Semakin tinggi indeks pada glikemiknya, maka karbohidrat pada kacang kedelai akan lebih cepat diubah menjadi gula darah. Akibatnya, kadar gula darah dalam tubuh kita juga akan lebih cepat naik.

Kabar baiknya, kacang kedelai mengandung indeks glikemik yang rendah sehingga tidak membuat gula darah kita cepat naik. Pada saat yang bersamaan, kacang kedelai ini juga dapat membuat jantung kita lebih sehat sehingga menurunkan risiko penyakit jantung gengs.

9. Kacang Kedelai Mengurangi efek hot flashes pada wanita menopause

Berdasarkan hasil studi yang diterbitkan pada jurnal Menopause pada tahun 2012, mengonsumsi makanan yang berasal dari kacang kedelai dapat membantu Anda meringankan gejala-gejala yang akan bermunculan saat wanita memasuki masa menopause. Khususnya adalah seperti sensasi panas dan kegerahan yang umum terjadi di malam hari (hot flashes).

Apabila wanita mulai memasuki masa menopause, hormon estrogen dalam tubuh ini akan menurun drastis. Perubahan pada hormon inilah yang menyebabkan Anda mengalami ‘kepanasan’ saat menopause.

Mengonsumsi satu sampai dua porsi kacang kedelai setiap harinya terbukti dapat mengurangi frekuensi dan juga dapat meningkatkan keparahan hot flash. Meski hal demikian, tetap juga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa lama kacang kedelai ini manjur mengatasi hot flash pada wanita yang dalam masa menopause.


10. Kacang Kedelai Membuat kenyang lebih lama

Bagi Anda yang sedang melakukan program diet, kacang kedelai juga bisa menjadi pilihan snack sehat untuk Anda louh. Hal ini karena kacang kedelai termasuk jenis kacang-kacangan yang memiliki banyak kadar indeks glikemik yang rendah.

Makanan dengan indeks glikemik rendah akan cenderung lebih lambat diserap oleh tubuh. Dengan makan snack olahan dari kacang kedelai, perut Anda akan terasa kenyang lebih lama dan juga Anda dapat mengendalikan nafsu makan dengan baik.

Penuutup

Nah, itulah manfaat dari Kacang Kedelai bagi kesehatan tubuh manusia, semoga ulasan pada kesempatan kali ini dapat bermanfaat. Jadi apabila ada opini dari orang yang membicarakan ketidak bagusan dari kandungan kacang kedelai jangan langsung di percaya bisa jadi mereka memang orang yang tidak suka mengonsumis kacang kedelai sehingga mengasumsikan yang tidak-tidak tentang kacang kedelai. Selamat menjaga kesehatan tubuh Anda dengan rutin mengkonsumsi kacang kedelai, sampai jumpa di artikel yang lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel