Ujian Terberat Seorang Mahasiswa, Mahasiswa Baru wajib Tahu!

Mediasiana.com - Tantangan atau ujian terberat seorang Mahasiswa bukan perkara pembuatan Makalah. Ada berbagai tantangan atau ujian yang akan dihadapi oleh seorang mahasiswa. Biasanya di awal semester 1 atau semester awal ini masih banyak perkenalan dan tugas-tugas tentang pendalaman teori. Bahkan di semester 1 masih bisa yang namanya santai, jalan-jalan bareng teman bahkan bebas pulang ke kost jam berapapun. 

Setelah 1 semester berlalu beranjaklah di semester 2, di semester ini juga masih bisa santai belajarnya, tugasnya juga masih tidak terlalu beruntun bahkan masih bisa cari gebetan, karena baru beradaptasi sempurna dengan teman-teman yang ada di kampusnya terutama teman satu fakultas. Masih bisa pergi nonton, jalan, nongkrong di taman dan juga masih bebas ikut organisasi sana-sini.

Semester 2 berlalu, masuklah pada era semester 3, pada semster tiga biasanya di sibukkan dengan padatnya kegiatan organisasi atau UKM Kampus dan juga organisasi yang ada di luar lampus. Pada semester tiga sering absen, karena acara pada kegiatan organisasi terbenturan dengan jam kuliah, untung-untungan kalau dosennya mau memakluminya yang terpenting ada surat disepnsasi jadi dosen pengampu mata kuliah jadi tahu dan tidak curiga.


Ujian terberat Mahasiswa

Sumber: jogja.tirbunnews.com (ilustrasi)

Lanjutlah pada fase semester 4, pada semester ini biasanya sibuk berorganisasi bahkan bisa lupa waktu pulang, tidur, mandi juga kadang di sekretariat oragnisasi. Yang penting bisa kumpul sama teman-teman organisasi maka serasa hidup banget jadi Mahasiswa yang hakiki. Ya, namanya juga udah jadi Mahasiswa yang mana sejak duduk di semester 1, 2 dan 3 masih ingin coba-coba ikut organisasi sana sini, namun kalau sudah di semster empat udah mulai fokus sama beberapa organisasi saja, bahkan di semester 4 ini udah jadi pengurus organisasi.

Masuklah pada semster 5, yang namanya kegiatan organisasi dengan jam perkuliahan suka bertentangan. Terkadang sangking ambisinya apalagi kita punya jabatan di organisasi maka memilih untuk mengorbankan jam kuliah, sehingga ambil absen lagi. Kadang suka bolong-bolong absennya tidak sampai 100%. Yang jadi bangganya ikut organisasi adalah banyak dapat pengalaman, teman dan juga ilmu. Berbeda dengan mahasiswa yang lainnya kaya mahasiswa kupu-kupu.

Datang ke kampus cuma kuliah, sehabis kuliah pulang terus nongkrong atau jalan sama pacar. Kalau jadi aktivis itu enak, kita bakal banyak tahu ilmu diluar kampus, karena nanti kalau sudah lulus hidup kita tidak dikampus tapi di luar kampus bahkan kita lebih banyak berhubungan atau berinteraksi dengan oragnisasi yang ada di luar kampus.

Bagimana cara berbicara dengan orang penting, bagimana cara mencari sumber dana, bagimana cara untuk menjalin hubungan dengan orang lain semua ini hampir-hampir di dapatkan ketika ikut organisasi bukan jadi Mahasiswa kupu-kupu yang datang dari rumah kuliah, belajar lalu pulang. 

Maka kita banyak belajar dari senior-senior kita yang duduk di pemerintahan, perusahaan bahkan LSM masyarakat mereka hampis-hampir semua orang yang berasal dari organisasi, aktivis sejak mahasiswanya. Dengan demikian ketika lulus kuliah sudah tidak bingung lagi mencari jaringan, karena sejak masa menjai mahasiswa sudah membangun jaringan.

Di semster 5 ini juga kita sering dapat tugas kuliah lapangan, observasi ke perusahaan dan mencari ilmu di perusahaan tentang bagimana dinamika kerja di organisasi pada sebuah Perusahaan Swasta ataupun juga di Instansi Pemerintahan.

Pada semester 5 ini cukup banyak ujian karena tugas kadang suka beruntun, dan harus pinter-pinter memanajamen waktu apalagi dengan adanya kegiatan organisasi yang ada di dalam kampus ataupun luar kampus. Di level ini ujiannya tidak terlalu berat.

Masuklah di era semester 6, di semster ini mulailah fokus dengan jurusan kuliah yang di ambil. Kadang pada fase semester 6 ini suka mikir. Apakah sudah bener jurusan yang aku ambil selama ini ? kok, bakatku makin ke sini makin ke jurusan lain, contohnya jadi pembisnis jual beli online. Sedangkan di kampus ngambil jurusan birokrasi atau Manajemen Publik. Waduh, ..

Nah, kadang pada semester menjelang akhir inilah mulai mendapatkan goncangan yang cukup dahsyat. Namun apa boleh buat, yang namanya profesi ini tidak harus sama dengan jurusan kuliah. Yang terpenting ada sedikit yang menyerempet, dan pada fase ini hati mulai yakin. Kesuksesan itu mengikuti taqdir, kalau sudah disusun dengan baik namun kesuksesannya nanti jadi orang pembisnis tidak salah juga, yang terpenting namanya ilmu tetrap bermanfaat. Siapa tahu 5 tahun kemudian saya jadi DPRD, ataupun jadi Kepala Desa, pasti ilmu dan titel saya akan bisa bermanfaat juga.

Namun untuk sekarang ini lakukan saja apa yang menjadi yang terbaik dan bisa dilakukan, ketimbang hidup harus kaku dengan apa yang kita harapkan.

Berlalulah semester 6 dan masuklah pada fase semester 7. Di semester 7 ini baru saja masuk kuliah satu minggu sudah dapat tugas dan mulailah PKM - Program Kerja Mahasiswa. Mulailah pusing kepala mikir kemana tempat PKM aku nanti. Terus menyusun laporan PKM ini cukup mudah.

Namun berbeda nasib bagi mereka yang jurusan bisnis, terkadang dosen tidak mencarikan tempat Praktek Mahasiswa melainkan Mahasiswa itu sendiri yang mencari tempat untuk PKM nya.

Semester 7 berlalu, dan masuklah pada fase awal semster 8 dimana puncak ujian terberat ada di semster 8. Ujian yang paling berat saya alami adalah ketika menyusun skripsi. Mencari jurnal ilmiah, menentukan judul, konsultasi belum lagi revisi. Dan sampai-sampai keadaan badan sakit tidak terasa lagi, yang terpenting harus lulus tepat waktu. Bahkan teman saya ada yang menyerah dan menunda untuk lulus di semester 9 bahkan ada yang sampai semester 10. 

Ujian mayoritas teman-teman di semester akhir adalah rasa Malas untuk mengerjakan skripsi. Walaupun dosen pembimbing dan buku panduan dalam penyusunan skripsi sudah diberikan tetap saja sering menunggak dan lambat. Jadi ujian terberat dan paling sadis adalah rasa malas ini.

Ujian terberat lainnya adalah biaya seminar, biaya sidang, biaya wisuda dan masih banyak lagi biaya yang harus di keluarkan di semster akhir ini. Bahkan semua harus lunas sebelum ikut wisuda. Jadi sangat menguji juga dari segi finansial. Bahkan uang saya habiskan mencapai 7 juta buat proses ini semua di semester akhir.

Saya sendiri saja merasa heran, kenapa waktu berada di semester 1-7 itu mengerjakan tugas kampus rasanya masih ada semangatnya, namun disaat posisi berada di semester 8 ini, tidak ada rasa semangat dalam mengerjakan skripsi. 

Bahkan dirumah udah buka laptop terus buka MS Word udah mau ngetik, terus otak buntu secara mendadak bahklan godaan untuk menunda mengerjakan skripsi itu semakin kuat, ditambah lagi dengan adanya sosial media ataupun hal kegiatan lainnya. Terus saja ingin menunda untuk menggarap skripsi.

Nah, itulah titik ujian terberatku semasa jadi mahasiswa adalah di semester 8. Dimana harus kuat dan menantang untuk melawan rasa malas dan menanamkan sebuah rasa pasti aku bisa selesai tepat waktu. Kalau temanku yang lainnya bisa kenapa aku tidak! Selalu kata-kata ini yang aku ucapkan ketika hendak mengerjakan skripsi, ya walaupun rasa malas masih saja mempengaruhi sikologi diri.

" Kalau Temanku bisa maju Seminar Kenapa Aku tidak!

"Kalau Temanku bisa Maju Sidang, kenapa aku tidak!"

Dan Alhamdulillah seiring berjalannya waktu dan juga Motivasi teman-teman sekelasku, akhirnya aku bisa lulus tepat waktu dan bisa diwisuda  bersama mereka semua. Terimakasih Teman dan terimakasih para dosen pembimbing dan dosen penguji serta seluruh civias akademika kampusku yang sudah membimbingku dalam 4 tahun ini.

Penutup

Dan mungkin itu saja yang dapat saya bagikan mengenai perjalanan panjangku semasa menjadi Mahasiswa, semoga bermanfaat dan menambah motivasi sera wawasan bagi teman-teman semua khususnya Mahasiswa Semester baru. Saya ucapkan terimakasih sudah berkunjung sampai jumpa di artikel yang lainnya. :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel