Pengertian ilmu dan Syarat-Syarat ilmu

Pengertian Ilmu dalam bahasa ilmiah yaitu sains atau ilmu pengetahuan secara bahasa (Inggris: science; Arab: العِلْـمُ) adalah suatu usaha-usaha sadar dari manusia untuk menyelidiki, dan menemukan serta meningkatkan pemahaman manusia itu sendiri dari berbagai segi kenyataan baik itu yang ada dalam alam manusia itu sendiri. Akantetapi segi-segi ini masih dibatasi dengan tujuan agar suatu hal yang dihasilkan atau rumusan-rumusan temuan dapat bersifat pasti dan dapat diterima oleh pikiran manusia serta dapat dibuktikan kebenarannya. Jadi Ilmu akan memberikan suatu kepastian dengan membatasi ruang lingkup pandangannya. Sedangkan untuk kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Pengertian Ilmu


Perlu kalian ketahui, Ilmu bukan hanya sekadar pengetahuan, akan tetapi ilmu juga bersifat merangkum sekumpulan pengetahuan, dimana hal ini berdasarkan teori-teori yang sudah disepakati dan secara sistematik sudah diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Kalau dipandang dari sudut filsafat, ilmu ini terbentuk dikarenakan manusia ini berusaha berpikir lebih jauh kedepan mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Jadi Ilmu pengetahuan adalah sebuah produk dari epistemologi, dengan kata lainnya adalah ilmu terbentuk dari 3 cabang filsafat yakni epistemologi, ontologi, dan aksiologi, jika ketiga cabang filsafat tersebut terpenuhi berarti ilmu itu sah dan diakui sebagai sebuah ilmu.

Pengertian Ilmu dan syarat-syarat ilmu

Sedangkan untuk Ilmu Alam ini hanya bisa menjadi pasti jika setelahnya untuk objeknya dibatasi ke dalam hal yang bersifat bahani atau (material saja), seperti ilmu psikologi yang hanya bisa meramalkan perilaku manusia, jika lingkup pandangannya hanya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Contohnya seperti ilmu-ilmu alam yang menjawab pertanyaan tentang seberapa jauh jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi yang menjawab apakah seorang pemuda cocok menjadi dokter.

Pengertian Ilmu Secara Etimologi 


Ditinjau dari segi etimologi kata ilmu ini berasal dari bahasa Arab yaitu "ilm" yang artinya memahami, mengetahui, dan mengerti. Adapun dalam segi penyerapan katanya, ilmu pengetahuan ini dapat diartikan sebagai aktivitas memahami suatu pengetahuan, dan juga ilmu sosial dapat diartikan sebagai hal mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.

Syarat-Syarat Ilmu


Berbeda dengan pengertian pengetahuan, jadi ilmu merupakan suatu pengetahuan khusus tentang apa, sesuatu, penyebab, dan mengapa. Ada beberapa persyaratan ilmiah sesuatu hal dapat disebut sebagai ilmu. Dengan adanya sifat ilmiah yang sebagai persyaratan sebuah ilmu tentunya banyak pengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu, yaitu seperti syarat-syarat ilmu dibawah ini :

1. Objektif

Adapun syarat ilmu yang pertama adalah, Ilmu harus memiliki suatu objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah dimana masalah tersebut sama sifat hakikatnya, dan tampak dari luar maupun bentuknya dapat dilihat dari dalam. jadi objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin memang masih samar-samar, namun ada maka dalam hal ini harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji sebuah objek, hal yang dicari adalah suatu kebenaran, yakni seperti persesuaian antara tahu dengan objek, dengan begitu dapat disebut ada kebenaran objektif; bukan subjektif yang hanya berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.

2. Metodis 

Syarat yang kedua adalah Metodis, Metodis adalah segala upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi segala kemungkinan yang nantinya terjadi penyimpangan dalam mencari kebenaran. Kalau hal ini terjadi maka konsekuensinya, Anda selaku peneliti harus melakukan cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran tersebut. Metodis ini berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang artinya : cara dan jalan. Adapun untuk secara umum, metodis ini artinya metode tertentu yang biasa digunakan dan pada umumnya merujuk pada metode ilmiah.

3. Sistematis

Syarat yang ketiga adalah Sistematis, dalam perjalanannya biasanya peneliti akan mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, jadi ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang sangat teratur dan juga logis, sehingga nantinya akan membentuk suatu sistem yang berjalan secara utuh, terpadu, menyeluruh, dan juga mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat yang menyangkut pada objek yang diteliti. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis ke dalam rangkaian sebab akibat ini merupakan syarat ilmu yang ketiga.

4. Universal

Syarat ilmu yang keempat adalah Universal. Jadi kebenaran yang hendak dicapai oleh seorang peneliti adalah kebenaran universal yang sifatnya itu umum (tidak bersifat tertentu). Contohnya seperti : Semua bentuk segitiga mempunyai sudut 180º. Karenanya hal ini universal atau menyeluruh maka hal ini merupakan syarat ilmu. Belakangan ini ada ilmu-ilmu sosial yang menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya dimana berbeda dengan ilmu-ilmu alam, karena mengingat objeknya ini adalah tindakan manusia. Oleh karena itu untuk bisa mencapai tingkat ke-universalitas ini dalam bidang ilmu-ilmu sosial harus tersedia konteks-konteks tertentu.

Bidang-bidang Ilmu


  • Ilmu Alam
  1. Fisika
  2. Akustik
  3. Astrodinamika
  4. Astrofisika
  5. Astronomi
  6. Biofisika
  7. Fisika atom, molekul, dan optik
  8. Fisika bahan padat
  9. Fisika komputasi
  10. Dinamika
  11. Dinamika fluida
  12. Dinamika kendaraan
  13. Fisika bahan
  14. Fisika matematis
  15. Fisika nuklir
  16. Fisika partikel (atau fisika energi tinggi)
  17. Fisika plasma
  18. Fisika polimer
  19. Kriogenik
  20. Mekanika
  21. Optik
  • Biologi
  1. Anatomi
  2. Antropologi fisik
  3. Astrobiologi
  4. Biokimia
  5. Biofisika
  6. Bioinformatika
  7. Biologi air tawar
  8. Biologi sel
  9. Biologi struktur
  10. Biologi molekul
  11. Biologi pertumbuhan
  12. Biologi pertumbuhan evolusioner ("Evo-devo" atau evolusi pertumbuhan)
  13. Biologi laut
  14. Botani
  15. Ekologi
  16. Entomologi
  17. Epidemiologi
  18. Evolusi (Biologi evolusioner)
  19. Fikologi (Algologi)
  20. Filogeni
  21. Fisiologi
  22. Genetika (Genetika populasi, Genomika, Proteomika)
  23. Histologi
  • Ilmu kesehatan
  1. Farmakologi
  2. Hematologi
  3. Imunoserologi
  4. Kedokteran
  5. Kedokteran gigi
  6. Kedokteran hewan
  7. Onkologi (ilmu kanker)
  8. Toksikologi
  • Ilmu saraf
  1. Imunologi
  2. Kladistika
  3. Mikrobiologi
  4. Morfologi
  5. Ontogeni
  6. Patologi
  7. Sitologi
  8. Taksonomi
  9. Virologi
  10. Zoologi
  • Ilmu Kimia
  1. Biokimia
  2. Elektrokimia
  3. Ilmu bahan
  4. Kimia analitik
  5. Kimia anorganik
  6. Kimia fisik
  7. Kimia komputasi
  8. Kimia kuantum
  9. Kimia organik
  10. Spektroskopi
  11. Stereokimia
  12. Termokimia
  13. Metode Penelitian Komunikasi
  • Ilmu bumi
  1. Geodesi
  2. Geografi
  3. Geologi
  4. Limnologi
  5. Meteorologi
  6. Oseanografi
  7. Paleontologi
  8. Seismologi
  • Ilmu sosial
  1. Antropologi
  2. Arkeologi
  • Ekonomi
  1. Akuntansi
  2. Manajemen
  3. Ekonomi Pembangunan
  • Ilmu politik
  1. Linguistik (Ilmu bahasa)
  2. Sosiologi
  3. Kriminologi
  • Hukum
  1. Administrasi Negara
  2. Adminitrasi Niaga
  3. Admiministrasi Fiskal
  4. Ilmu Komunikasi
  5. Ilmu Pemerintahan
  • Psikologi
  1. Analisis perilaku
  2. Biopsikologi
  3. Neuropsikologi
  4. Psikofisika
  5. Psikometri
  6. Psikologi eksperimen
  7. Psikologi forensik
  8. Psikologi humanis
  9. Psikologi industri dan organisasi
  10. Psikologi kepribadian
  11. Psikologi kesehatan
  12. Psikologi klinis
  13. Psikologi kognitif
  14. Psikologi pendidikan
  15. Psikologi pertumbuhan
  16. Psikologi sensasi dan persepsi
  17. Psikologi sosial
  • Ilmu terapan
  1. Ilmu Komputer dan Informatika
  2. Ilmu komputer
  3. Ilmu kognitif
  4. Informatika
  5. Cybernetics
  6. Systemics
  • Teknik dan Rekayasa
  1. Ilmu biomedis
  2. Ilmu pertanian
  3. Teknik listrik
  4. Teknik pertanian

Nah, itulah pengertian dari ilmu. Semoga ulasan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sampai jumpa di pembahasan yang lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel