200 Pantun untuk Sahabat : Lucu, Menghibur, Gokil, Bikin Baper dan Unik

Pantun Sahabat cocok untuk mempererat Persahabatan kalian dan juga cocok juga untuk teman akrab, teman sekelas teman se angkatan dan juga teman yang terpisah karena jarak dan waktu yang berbeda. Semoga dengan adanya pantun sahabat ini dapat mempererat hubungan kalian sampai tua hingga menutup mata.Siapa sih yang gak punya sahabat ? pasti diantara kalian punya sahabat bahkan sahabtnya bisa lebih dari  dua orang. Sahabat adalah orang yang bukan saudara kandung tetapi layaknya saudara kandung. Sahabat adalah dia yang dekat dengan kita dan perduli disaat kita susah ataupun senang dan paling tau karakter kita ini dibandingkan teman-teman yang biasa hanya teman temanan saja.



Pantun Sahabat untuk Persahabatan

Berikut ini akan saya sajikan ratusan Pantun Sahabat yang unik, bijak, penuh makna dan Gokil buat kalian semua. Untuk itu silahkan Anda simak kumpulan Pantun Sahabat berikut ini :

Pantun Sahabat



Lima ekor anak ikan,
Jatuh seekor tinggal empat;
Salam ku hulur tanda ingatan,
Moga terhibur duhai sahabat


Awan putih di langit biru,
Burung camar berlega-legar;
Kerana kasih kita bertemu,
Moga kekal terus bersinar.


Rumah api teguh di tanjung,
Jadi panduan kapal di laut;
Dua hati kukuh disambung,
Persahabatan kuat memaut.


Empat perahu tersusun rapi,
Lama berlabuh tiada batuan;
Bila bertemu senang di hati,
Saat berjauhan rindu-rinduan.


Bayu laut menyapa pipi,
Pohon nyiur bagai melambai;
Wajah seraut terbayang kini,
Rindu berbaur kasih tersemai.


Budak-budak bermain air,
Simbah-menyimbah bersuka-suka;
Diri hendak berada hampir,
Berkongsi kisah suka dan duka.


Berbuih-buih air dikocak,
Mula jernih menjadi keruh;
Berkasih-kasih semua hendak,
Jerih-perih harus ditempuh.


Kapal layar di tengah laut,
Ditiup angin sampai ke pantai;
Jangan dibiar luka memaut,
Aku ingin jadi pendamai.


Naik kapal pergi seberang,
Kapal berlabuh pulau satu;
Rasa janggal ada bersarang,
Hairan sungguh tidak ku tahu.


Indah hari mentari bersinar,
Ramai orang bermandi-manda;
Dalam hati seperti tercalar,
Bila jarang bersua muka.


Laut luas biru airnya,
Cantik pasir halus memutih;
Sudah puas aku bertanya,
Mengapa hadir rasa merintih?


Awan berbalam nampak memutih,
Angin menderu awan pun hilang;
Hati di dalam bagai merintih,
Mungkin rindu datang bertandang.


Tapak sulaiman lima bucu,
Nampak kaku tapi hidupan;
Kita berkawan bukan baru,
Apa terbuku sama luahkan.


Cengkerang siput dikutip orang,
Buat hiasan di dalam rumah;
Tiada luput kasih dan sayang,
Kerana Tuhan budi dicurah.


Bunyi ombak menderu-deru,
Memukul pantai tiada berhenti;
Bukan hendak mengadu-ngadu,
Hanya menyampai rasa hati.


Istana pasir di tepi pantai,
Runtuh rata dilanda ombak;
Dikau hadir membawa damai,
Walau sengketa kadang mendesak.


Bendera putih di atas menara,
Berkibar-kibar ditiup angin;
Kerana kasih kita bersama,
Percaya sabar jadi pemimpin.


Anak ketam jalan mengiring,
Jalan mengiring berpasang-pasang;
Ingin teman sama seiring,
Sama seiring bersusah senang.


Kuning merah warna serasi,
Hijau biru tetap idaman;
Jangan marah duhai dewi,
Senyum selalu cantik menawan.


Arus disekat pantai berbatu,
Pantai barat dilanda gelora;
Moga selamat bahagia hidupmu,
Penuh berkat Allah Taala.


Kapal terbang penuh muatan,
Terbang ke China dari Jakarta;
Khabar dilayang tanda ingatan,
Orang di sana apa cerita?


Tenang lagi air di tasik,
Seri pagi berkembang ceria;
Selamat pagi sahabat baik,
Moga hari bersinar bahagia.


Laut biru luas terbentang,
Pulau dan darat ditemu jambatan;
Kau aku mata tak bertentang,
Rindu terikat dalam ingatan.


Ambillah makan kelapa puan,
Lembut isi putihnya padat;
Salam ingatan buatmu tuan,
Moga hari disinar berkat.


Ombak tak putus dari lautan,
Terang mentari hari pun hangat;
Salam ku utus tanda ingatan,
Kerana budi hati teringat.


Terang mentari hari pun hangat,
Suburnya kulim juga rumbia;
Kerana budi hati teringat,
Doa ku kirim moga bahagia.



Camar pulang di kala petang,
Hari redup mentari di barat;
Indah bulan dipagar bintang,
Lengkap hidup berteman sahabat.


Laman istana berbatu-batu,
Laman ditanam si pohon ara;
Teman ketawa beribu-ribu,
Teman berduka boleh dikira.


Mawar berduri di dalam taman,
Indah kembang bersama dahlia;
Bila sendiri ku damba teman,
Derita melayang berganti bahagia.


Kota merintih ditimpa sengketa,
Kota berdebat berhasad dengki;
Cinta kekasih berair mata,
Cinta sahabat penawar hati.


Pohon amra buahnya lebat,
Dipetik sebiji si dara sunti;
Mekarlah cinta dua sahabat, 
Semerbak seri penyejuk hati.


Indahnya kolam tengah taman,
Tempat bertemu janji diikat;
Selamat malam duhai teman,
Moga lenamu di dalam berkat.


Ibu ayam mencari makan,
Dalam kebun mengais-ngais;
Hati-hati memilih rakan,
Sama suka sama nangis.


Lempar orang pakai batu
Tapi ternyata batunya masuk ke saku
Ku ingin beritahu sesuatu
Yaitu kaulah sahabat sejatiku 

Tanjung Pinang banyak pantainya
Dari gunung ke daratan rendah
Susah senang bersama-sama
Mengguratkan cerita yang amat indah


Jalan-jalan dangan si mumu
Lewat toko bunga bau melati
Jangan sia-siakan teman baikmu
Karna dialah sahabat sejati


Bunga melati tiada berduri
Ada tangan yang kan mencuri
Sahabat sejati susah dicari
Jangan pernah dikhianati


Bunga melati kembangnya lebat
Datang lebah untuk menghisap
Sahabat sejati memberi nasehat
Agar diri ini tidak tersesat


Kalau bertamu jangan terlalu sungkan
Daripada nanti bicaranya jadi tak enak
Tangan pertama yang mengulurkan
Adalah sahabat kita yang selalu setia



Pantun Sedih Buat Sahabat



Namanya juga hidup, pasti ada yang namanya sedih dan bahagia. ketika ada sahabat kita sedang ada masalah dan dia  sedih atau sedang berduka. Maka kita sebagai sahabatnya harus bisa menenagkannya dan juga menjadi tempat curhat dan keluh kesahnya. jangan sampai malah kita berpaling dan menjauhinya disaat sahabat kita dalam kondisi seperti itu.


Kalo tidak tahu haruslah bertanya
Agar jawaban mu tidak mengarang
Temanilah sahabatmu bagai manapun keadaannya
Saat dia sedih maupun senang


Makan sagu sama hayati
Sagunya dari kampung duku
Sahabatku janganlah kau bersedih
Ku hibur kau dengan nyanyiku


Naik kapal dipimpin nahkoda
Kapalnya meraungi samudera
Sahabat itu selalu ada
Di saat kita berduka 


Masak air sampai mendidih
Masaknya sama si Rahmi
Janganlah kamu sedih
Akan ada sahabat yang menemani



Pantun Sahabat Jadi Cinta



Pasti dari kalian ada yang pernah mendengar, bahkan ada yang pernah mengalaminya. ya, biasanya ini terjadi kalau sahabatnya itu wanita dan pria maka tidak jarang, karena sudah merasa nyaman pastinya ada rasa yang lebih dari sahabat, maka timbulah perasaan cinta yang berlebihan dan jadinya sahabat jadi cinta. Bahkan ada sebuah film sinetron yang berjudul sahabat jadi cinta dimana kisahnya yaitu bersahabat dari kecil sampai usia remaja dan besar, eh jadinya mereka malah jatuh cinta dan akhirnya mereka menikah. Namun dalam hal ini tidak semua persahabatan itu dimulai dari sejak kecil bisa juga pada waktu duduk dibangku kelas SLTP dan SLTA lou.

Berikut ini adalah kumpulan Pantun Sahabat eh gak taunya jadi cinta, yuk simak selengkapnya..!


Malin Kundang saudagar kaya
Sayang lupa pada ibunya
Maafkan tak bisa jadi teman setia
Sekarang padamu aku jatuh cinta


Tumbuh liar pohon kemumu
Enak buahnya seenak jambu
Setiap hari selalu bertemu
Lama-lama rasa cinta tumbuh


Pantun syair puisi lama
Indah sungguh karya para pujangga
Belajar bersama, sekolah bersama
Lama-lama tumbuh rasa cinta


Hidup bahagia penuh iman
Walau hidup banyak ujian
Bila berawal sebagai teman
Akhir cerita di pelaminan


Pantun Buat Sahabat Lama




Harum mekar bunga setaman
Harum semerbak bunga melati
Sungguh indah kita berteman
Engkau membawa sebuah imajinasi


Malam hari muncul rembulan
Terlihat melintas ke arah barat
Kau mungkin punya banyak teman
Tapi tak tentu punya banyak sahabat


Di atas langit ada awan
Elok sekali ketika aku lihat
Diantara banyaknya teman
Engkaulah yang paling dekat


Pagi hari baca surat kabar
Siang hari baca kiriman surat
Aku memang punya mantan pacar
Tapi aku tak punya mantan sahabat


Jalan kaki sambil bawa tongkat
Jalan kaki juga termasuk olah raga
Sahabat bukan hanya teman dekat
Tapi sahabat salah satu saudara kita 


Yang namanya es pasti beku
Tapi mencair bila dimaukkan saku
Terima kasih wahai sabatku
Kau rela berkorban untukku



Pantun Lucu untuk Sahabat



Kalo sahabat kita senang tentunya pasti diri sendiri akan ikut senang. Apalagi sahabat kita itu orangnya suka pecicilan dan jago ngelawak, wah dia the best dah emang ya. Akantetapi dalam hal ini sebaiknya kita jangan pernah pilih-pilih sahabat  ya, yang semisalnya dari segi sosial ataupun fisik contohnya orang mampu dia kita jadiin sahabat namun pada suatu hari keluarganya tiba-toba bangkrut dan terus dia orangnya gak punya atau miskin terus dia gak dijadiin sahabat lagi, jangan gitu ya guys !

Karena dia kaya atau miskin selagi dia ada dan selalu mengingatkan kita dalam jalan kebenaran dan kebaikan yaudah deketin aja dia. Dan jangan pernah kamu untuk punya perasaan pengkhianat dan ninggalin dia dalam kondisi kesusahan seperti itu ya.


Katanya berganti roda zaman
Berganti musim berganti kebiasaan
Katanya kamu sekedar teman
Eh kenapa suka lirik-lirikan


Kue bolu di atas nampan
Bolu kukus bentuknya kecil
Kata orang kamu tampan
Sayang hobinya suka ngupil


Beli nasi dapatnya tahu
Tahu dimasak sama abu
Sahabat yang baik nan lucu
Hanya kaulah yangku tau


Dari bali beli bunga sekuntum
Tapi langsung diambil abdul
Pilihlah teman yang sopan santun
Jangan pilih yang amburadul


Bunga mawar harum-haruman
Petik setangkai untuk pinangan
Maafkan aku teman-teman
Sebentar lagi aku ke pelaminan


Dari hulu banyak anyaman
Air berhenti di bendungan
Dari dulu hanya berteman
Teman diembat, malah kelimpungan



Pantun Ulang Tahun Buat Sahabat



Jalan-jalan naik perahu
Naik perahu di atas awan
Kuucapkan selamat untuk dirimu
Yang hari ini berulang tahun


Tanpa bayar paman memberikan paku
Jangan lupa mengucapkan thank you
Buat Kamu teman terbaikku
Happy birthday to you



Dua tiga kucing berlari
Diberi makan dengan cokelat
Ku ucapkan selamat hari jadi
Untuk sahabat yang paling hebat


Pulang kampung ke kota medan
Hanya untuk bertemu ibu
Pantun ini aku buatkan
Sebagai hadiah ulang tahunmu


Sore hari diterpa angin
Menikmati indahnya senja
Untuk kamu yang ulang tahun
Bertambah umur dan bahagia 


Beli baju yang sedang ngetren
Bawa celana ke toko makmur
Happy birthday to my best friend
Sehat sentosa dan panjang umur


Dari rumah ke alun-alun
Pulangnya di gelap gulita
Ku ucapakan slamat ulang tahun
Buat sahabat yang cantik jelita 


Pantun Untuk Sahabat Penghianat



Untuk apa daunnya lebat
Kalau buah dimakan ngengat
Untuk apa mengaku sahabat
Kalau di belakang berkhianat


Kusangka tumbuh pandang wangi
Rupanya hanya mawar yang berduri
Kusangka bunga harum mewangi
Rupanya hanya memberi duri


Timang-timang dalam pikiran
Air cuka di atas tatakan
Kalau memang mengaku teman
Jangan suka menjelek-jelekan


Anak kecil belajar melukis
Tanpa warna hanya garis saja
Daripada punya sahabat egois
Lebih baik sendiri saja


Hamba beriman masuk surga
Jauh mereka dar neraka
Sahabat itu saling menjaga
Bukan saling mencerca



Pantun untuk Teman Sekelas



Alangkah indah hati beriman
Akhlak mulia tiada tara
Alangkah indah banyak teman
Hidup bahagia, banyak saudara


Mungkin sekarang menanam talas
Besok menanam bunga pandan
Mungkin sekarang teman sekelas
Besok jadi teman dalam kehidupan



Pantun Indahnya Persahabatan



Hidup punya sahabat pasti sangat senang, apalagi pada saat suasana menyenangkan lagi libur bareng dan juga pergi kemana gitu pasti indah banget kan ya.  Ketika menjalin persahabatan diiringi dengan rasa suka ria dan cinta karena-Nya maka persahabatan itu akan tetap bisa terjalin dengan baik hingga maut yang memisahkan diantara keduanya.


Kalau sakit pergi berobat
Daripada nanti sakitnya nggak udah-udah
Jika jalan denganmu sahabat
Hari-hari akan terasa indah 


Janganlah kau gundah
Aku khawatir nanti kesambet setan
Pantai itu memang indah
Tetapi lebih indah persahabatan


Siang siang makan buah markisa
Dimakan bersama kawan kawanmu
Kau memang jauh dari sempurna
Tapi aku bangga jadi sahabatmu


Angin utara ke selatan
Berhembus lembut amat ringan
Mari kita jaga persahabatan
Agar indah dalam album kenangan


Masukin bola harus ke gawang
Tapi siapa ya yang mampu menggolkannya
Persahabatan tidak bisa dibeli dengan uang
Karena persahabatan tak ternilai harganya


Lihat pemandangan dari jembatan
Apa lagi ditemani cowok yang gagah
Ingat kawan jagalah persahabatan
Karena persahabatan sangatlah indah



Pantun Sahabat Dua Bait



Kau memang sahabat
Semoga bersama hingga akhirat
Pulang ke rumah sambil bawa nampan
Tak ada yang lebih indah daripada persahabatan


Ada fosil sudah berabad-abad
Aku selalu tenang bersama sahabat
Habis sarapan membaca buku
Apakah benar kau sahabatku…???



Nanti bisa dimarahi ortu
Sahabat menerangiku setiap waktu
Dihinggapi oleh burung gelatik
Kamu adalah sahabatku yang paling baik


Eh ternyata Cuma beli sikat
Cuman engkau yang paling dekat  
Senang punya sahabat seperti kamu
Sudah cantik dan tidak belagu



Tak usahlah main ke rumah
Main saja ke telaga
Hancur badan di kandung tanah
Budi kusanjung kuingat juga


Jalan-jalan ke Padang
Pergi bersama dengan Yugi
Doakan saya berumur panjang
Supaya kita berjumpa lagi


Takut adinda bertemu badak
Lebih takut bertemu buaya juga
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga


Sudi bertemu berpaling jangan
Mencari sebuah gerigi
Ada dimana bang gerangan
Bilalah dapat bertemu lagi


Makan makan di dalam saung
Makan roti pakai selai
Hari ini kita berkampung
Hari besok kita bercerai


Pergi jauh menuju Ladang
Boleh juga kita sekalian mandi
Kalau dikasih umur panjang
InsyaaAllah cepat bertemu lagi


Nonton timnas selalu seri
Akhirnya cuma bisa rebahan
Atas hubungan kerja serta bantuan yang kalian beri
Puji syukur terimakasih saya ucapkan


Suka sekali dengan warna ungu
Ditatah berlian batu bermutu
Kebiasaan melayu menyongsong tamu
Hamparkan tikar lebarkan pintu


Air bercucuran mengalir
Teduh sekali di ujung pohon
Sambutlah salam pesan terakhir
Kesalahan harap dimaafkan saya mohon


Batang mawar penuh duri
Hati hati kena duri lagi
Pantun dikarang melepas diri
Entahkan apabila bersua lagi


Jangan pergi lama-lama
Nanti tak pulang sudah
Suka duka dilewati bersama
Menjadi kenangan amat indah


Malam-malam ronda berjaga
Ada buah tolong dibawa
Meskipun akan berpisah raga
Tetapi tetap bersatu dalam jiwa


Pohon-pohon di hutan lebat
Jadilah manusia yang suka bertobat
Terimakasih wahai sahabat
Kebersamaan ini amatlah hebat


Ada seorang sedang bertamu
Ibu buatkan satu gelas jamu
Betapa banyak jasa-jasamu
Tak terhitung kebaikanmu


Ada beberapa roti di nampan
Makan bersama seorang janda
Jika ada salah mohon dimaafkan
Jangan disimpan dalam dada


Di sejarah ada prasasti
Juga ada sebuah candi
Kadang lisan ini menyakiti
Kemaafanmu yang aku nanti


Saudara datang dari jauh
Pulang kesini lama tak terasa
Sebelum kita berpisah jauh
Bersihkan hati dari segala dosa


Hujan-hujan baju basah
Takut petir juga gempa
Hari ini kita berpisah
Esok moga kembali berjumpa


Lagu Padi kasih tak sampai
Di dengar sungguh enaknya
Cita-cita mesti digapai
Agar hidup tentram bahagia


Beli perlengkapan sekolah baru
Ingin ini itu tapi boros tangan
Bila berjumpa kawan baru
Teman lama jangan dilupakan


Jangan pergi terlalu lama
Supaya khawatir selesai sudah
Suka duka telah dilewati bersama
Menjalin kenangan yang amat indah


Pohon-pohon sungguh lebat
Anak nakal mari bertobat
Terimakasih rekan kerja hebat
Bagimu lembur menyenangkan.


Jalan jalan tak sampai-sampai
Lambat sekali mobil jalannya
Pekerjaan barumu harus selesai
Agar nantinya tentram dan bahagia


Putih-putih bunga melati
Melati dibawa menuju peti
Janganlah dikau bersedih hati
Walau peprisahan harus menghampiri


Pak tani pergi ke tepi sawah
Sungguh elok di samping batu
Walaupun kita berpisah
Janganlah pernah kamu lupakan aku


Disuruh pergi tangan gemetar
Akhirnya balik ke dalam rumah
Memang perpisahan hanya tinggal sebentar
Jadikan ini sebagai kenangan terindah


Pergi jauh ke Balikpapan
Pulang-pulang bawa rambutan
Teruslah maju rekan untuk masa depan
Perpisahan hari ini bukanlah sebuah hambatan


Pergi ke warung banyak yang dimakan
3 bakwan sekali telan
Sebenarnya berat hati dikatakan
Kuucapkan selamat tinggal wahai kawan


Manis sekali buah rambutan
Di makan secara perlahan
Apabila ada sebuah pertemuan
Tentunya ada juga perpisahan


Pergi main ke Gramedia
Membaca buku sejarah Bung Hatta
Perpisahan ini sangat tak kusangka
Hingga aku kini meneteskan air mata


Lempar orang pakai batu,
Tapi ternyata batunya masuk ke saku.
Ku ingin beritahu sesuatu,
Yaitu kaulah sahabat sejatiku.


Malam-malam makan soto babat,
Bungkusnya daun jati.
Terima kasih sobat,
Kau memang sahabat sejati.


Janganlah kau gundah,
Aku khawatir nanti kesambet setan.
Pantai itu memang indah,
Tetapi lebih indah persahabatan.


Masukin bola harus ke gawang,
Tapi siapa ya yang mampu menggolkannya.
Persahabatan tidak bisa dibeli dengan uang,
Karena persahabatan tak ternilai harganya.


Siang-siang makan ikan,
Minumnya pakai es temu.
Sudah lama ku rasakan,
Tiada sahabat sebaik kamu.


Lihat pemandangan dari jembatan,
Apa lagi ditemani cowok yang gagah.
Ingat kawan jagalah persahabatan,
Karena persahabatan sangatlah indah.


Jalan kaki sambil bawa tongkat,
Jalan kaki juga termasuk olah raga.
Sahabat bukan hanya teman dekat,
Tapi sahabat salah satu saudara kita.


Panas-panas rasanya gerah,
Walaupun panas itu adalah karunia.
Sahabat itu adalah anugerah,
Yaitu anugerah terindah di dunia.


Lempar orang pakai batu,
Tapi ternyata batunya masuk di saku.
Ku ingin beritahu sesuatu,
Yaitu kaulah sahabat sejatiku.


Hobiku adalah membaca buku,
Ribuan buku tiap hari ku baca.
Ku ingin kau selalu menjadi sahabatku,
Yang selalu ada di kala suka maupun duka.


Jika memancing pergilah ke kali,
Jangan lupa membawa bekal seperti roti.
Sahabat itu tidak bisa dibeli,
Tetapi sahabat akan datang sendiri.


Janganlah kau gundah,
Aku khawatir nanti kesambet setan.
Pantai itu memang indah,
Tetapi lebih indah persahabatan.


Harum mekar bunga setaman,
Harum semerbak bunga melati.
Sungguh indah kita berteman,
Engkau membawa sebuah imajinasi.


Walaupun wajahmu tak kulihat,
Sepotong gambar tanpa warna.
Bak mengukir dengan pahat,
Indah tiada dapat kukira.


Sahabat sejati tiada pernah pergi,
Tumbuh subur dalam sanubari.
Kau ciptakan sebuah dimensi,
Bagi secuil inspirasi.


Semangatmu hidup gairahku,
Kau cambuk setiap pori pori waktuku.
Aku tidak ingin terpaku,
Dalam menulis karya karya itu.


Musik bergema irama bergelora,
Jantung berdetak ritme senada.
Engkau hadir bak prosa kata,
Membangkitkan sukma jiwa dan raga.


Engkau jauh tiada jauh,
Engkau dekat terasa sangat dekat.
Engkau laksana sebuah sauh,
Engkau ikat diriku terpikat.


Butir butir debu berhamburan,
Melayang tiada tujuan.
Hati terasa rindu berbenturan,
Laksana bening di ujung embun.


Siang siang makan buah markisa,
Dimakan bersama kawan kawanmu.
Kau memang jauh dari sempurna,
Tapi aku bangga jadi sahabatmu.


Pagi hari baca surat kabar,
Siang hari baca kiriman surat.
Aku memang punya mantan pacar,
Tapi aku tak punya mantan sahabat.


Di atas langit ada awan,
Elok sekali ketika aku lihat.
Diantara banyaknya teman,
Engkaulah yang paling dekat.


Malam hari muncul rembulan,
Terlihat melintas ke arah barat.
Kau mungkin punya banyak teman,
Tapi tak tentu punya banyak sahabat.


Tangan kanan tangan kiri,
Keduanya memegang kartu.
Bintang hanya bersinar malam hari,
Sahabat bersinar setiap waktu.


Cenderawasih burung merpati,
Dari pulau terbang tinggi.
Terimakasih sudah berbagi,
Sebagai teman selama ini.


Angin dingin dari selatan,
Bunga rampai bertebaran.
Aku tetap ingin dalam persahabatan,
Jangan sampai teman jadi pacaran.


Lalat hinggap di bunga taman,
Langit biru tanpa awan.
Kamu kuanggap sebagai teman,
Kenapa aku cemburu lihat kamu berduaan.


Kota bersih enak dan nyaman,
Sampah kotor tak kelihatan.
Terimakasih sudah menjadi teman,
Tempat cerita, tempat curhatan.


Timang-timang dalam pikiran,
Air cuka di atas tatakan.
Kalau memang mengaku teman,
Jangan suka menjelek-jelekan.


Alangkah indah hati beriman,
Akhlak mulia tiada tara.
Alangkah indah banyak teman,
Hidup bahagia, banyak saudara.


Mungkin sekarang menanam talas,
Besok menanam bunga pandan.
Mungkin sekarang teman sekelas,
Besok jadi teman dalam kehidupan.


Hamba beriman masuk surga,
Jauh mereka dar neraka.
Sahabat itu saling menjaga,
Bukan saling mencerca.


Anak kecil belajar melukis,
Tanpa warna hanya garis saja.
Daripada punya sahabat egois,
Lebih baik sendiri saja.


Kusangka tumbuh pandang wangi,
Rupanya hanya mawar yang berduri.
Kusangka bunga harum mewangi,
Rupanya hanya memberi duri.


Hati senang di hari raya,
Wajah ceria banyak tawa.
Jadilah sahabat yang setia,
Setia dalam suka maupun duka.


Di sini pinang, di sana pinang,
Di tengah-tengah tumbuh cendawan.
Di sini senang, di sana senang,
Banyak sahabat, banyak kawan.


Bunga lebat di batu karang,
Baju dibasuh banyak kotoran.
Seribu sahabat masih kurang,
Satu musuh sudah kebanyakan.


Rumah besar punya pejabat,
Di dalam banyak barang mewahnya.
Orang yang tak punya sahabat,
Tak tau rasa keindahan dunia.


Ambil bambu dibuat galah,
Turun gunung menuju lembah.
Di sini bukan sekedar sekolah,
Tapi ada persahabatan yang indah.


Senja datang lebat hujannya,
Badan basah payung tak dibawa.
Anugerahkan diriku sahabat setia,
Terukir namanya di dalam jiwa.


Bawa bambu pakai pedati,
Turun hujan jalannya basah.
Suka duka kita lewati,
Kini saatnya harus berpisah.


Air dimasak hingga mendidih,
Kembang wijaya kini berseri.
Berpisah membuat hati sedih,
Sahabat sejati ke mana hendak di cari.


Berkirim surat, bertanya kabar
Dekat di hati jauh di mata.
Engkau ke Barat, aku ke Timur,
Berpisah demi menggapai cita-cita.


Dari toko membeli pensil,
Pulpen biru habis tintanya.
Moga engkau sukses berhasil,
Hidup bahagia sejahtera sentosa.


Katanya berganti roda zaman,
Berganti musim berganti kebiasaan.
Katanya kamu sekedar teman,
Eh kenapa suka lirik-lirikan.


Kue bolu di atas nampan,
Bolu kukus bentuknya kecil.
Kata orang kamu tampan,
Sayang hobinya suka ngupil.


Dari hulu banyak anyaman,
Air berhenti di bendungan.
Dari dulu hanya berteman,
Teman diembat, malah kelimpungan.


Bunga mawar harum-haruman,
Petik setangkai untuk pinangan.
Maafkan aku teman-teman,
Sebentar lagi aku ke pelaminan.


Baca Juga : 100 Pantun Teka Teki dan Jawaban : Gokil, dan Bikin Ngakak


Penutup

Nah, itulah Pantun tentang Sahabat. Semoga dengan kalian membaca pantun ini bisa mempererat persahabatan kalian yang sempat renggang ya guys. Semoga juga persahabatan kalian makin erat sampai maut yang memisahkan. Mungkin hanya ini saja yang dapat saya sajikan. Sekian dari saya sampai jumpa di pembahasan yang lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel