Pendapatan Negara

Pendapatan Negara - Bagaimana negara itu menghitung pendapatannya? Jadi, negara itu harus mempunyai suatu anggaran, pendapatan dan belanja negara atau yang biasa kita sebut dengan APBN. APBN ini dirancang oleh DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) bersama dengan pemerintah, pendapatannya berasal  darimana saja? Sebagian besar, diperoleh dari pajak yang dibayar oleh rakyat dan sisanya dari BUMN serta pendapatan lainnya. Bisa juga dihitung dari kegiatan konsumsi. Karena jika dihitung dari pendapatan pajak hanya akan diterima oleh pemerintah. Sedangkan, yang diterima oleh swasta atau yang lebih besar yaitu seluruh rakyat tidak bisa dihitung.

Pendapatan Negara 

Pengertian Agregat

Maka dari itu, cara pendekatannya yaitu dengan teori output (pengeluaran). Jadi, pengeluaran untuk kegiatan konsumsi, pengeluaran untuk investasi, pengeluaran pemerintah dan penngeluaran ekspor murni (ekspor sudah dikurangi impor). Dan ketika semua itu ditambahkan itulah pendapatan negara. Meskipun dalam Islam itu dinilai kurang karena semua itu termasuk material sedangkan non-material terdapat zakat didalamnya sehingga di dalam investasi, konsumsi, pengeluaran negara, eskpor dan impor serta pendapatan terdapat zakat didalamnya.

Formula pendapatan Y =  C + I + G + (X-Y)

Apa yang dikonsumsi? yaitu produk dan jasa. Produk dan jasa ini dikonsumsi oleh rakyat. Siapa yang memproduksi produk dan jasa? Tentunya yaitu pemerintah dan swasta. Pemerintah melalui BUMN sedangkan swasta melalui perusahaan dan badan hukum lainnya. Dari barang-barang yang diproduksi tersebut ada yang di ekspor ada yang tidak bisa di produksi maka di impor. Jadi jika semua itu di kalkulasikan itulah yang dinamakan pendapata negara.

Pendapatan dan pengeluaran itu selalu sama atau balance. Jika pendapatan lebih besar daripada pengeluarannya artinya tidak bisa memaksimalkan potensi negara. Atau dapat diartikan pemerintah itu sendiri tidak bekerja. Sebaliknya, jika pengeluaran lebih besar daripada pendapatannya artinya pemerintah terlalu boros. Karena negara Islam itu bukan negara Islam sehingga tidak memakai hukum Islam. Secara teori barang tidak bisa diproduksi di dalam negeri maka dari itu di impor. Sebenarnya, ekspor-impor itu masalah kebijakan publik. 

Pengertian Agregat 


Agregat artinya keseluruhan dari permintaan dan penawaran yang ada di suatu negara. Produk dan jasa yang ada di suatu negara dikalkulasikan/diformulasikan bagaimana suatu kuantitas dihubungkan dengan tingkatan harganya ini juga berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Jadi, ketika harga-harga naik artinya ekonomi tersebut tumbuh. Harga itu mempunyai implikasi yang sangat luas. Jika dilihat dari perspektif ekonomi makro diibaratkan seperti cermin artinya jika harga naik maka nilai dari suatu barang menjadi tinggi. Sebaliknya, jika daya beli mata uang terhadap barang itu rendah. 

Kenapa ekonom menggambarkan sumbu Y atau variabel dependen dari segala sesuatu adalah  harga. Alat ukur dalam materi adalah harga, segala sesuatu itu ada harganya. Hal ini nantinya akan bersinggungan dengan teori liquidity preference of money. Sehingga seberapa likuid uang bisa menghargai suatu barang. Bukan hanya permintaan naik, harga naik, atau penawaran naik akan tetapi dibalik itu harga menyimpan banyak arti. Dalam ekonomi makro harga dijelaskan lebih kompleks daripada ekonomi mikro. Sehingga harga mencerminkan nilai mata uang, mencerminkan daya beli masyarakat, mencerminkan interest rate, mencerminkan LM, mencerminkan pasar uang, dan mecerminkan pasar barang dan jasa. (penjelasan P di sumbu Y)

Q juga mempunyai arti yang sangat luas, kenapa bergerak tumbuh keatas kearah kanan. Artinya produktivitas di suatu negara itu naik. Produktivitas di suatu negara itu naik tapi mata uang nya itu tidak mampu menilai artinya supply nya itu terlalu besar nanti nilai mata uangnya akan rendah. Contohnya, China dan Tiongkok mereka sampai memangkas nilai mata uangnya. 

Agregat demand dan supply merupakan alat ukur nilai dari mata uang dan produktivitas di suatu negara. Tingkat harga berimplikasi dengan interest rate dikarenakan suatu harga itu uang, dan uang itu dinilai rate atau interest rate (suku bunga) karena uang itu di cetak dan setiap pencetakkan uang itu ditambah bunganya. Supply of money atau penawaran uang merupakan hak pemerintah. Oleh sebab itu, digambarkan tegak lurus keatas dan tidak dipengaruhi oleh suku bunga. Karena pemerintah harus cermat mengukur keadaan nilai uang tersebut. 

IS-LM


Pasar agregat ini berasal dari harga (price) dan quantity. Price itu di pecah menjadi kurva LM sedangkan quantity di pecah menjadi kurva IS. Formulasi pertama dari kurva IS itu untuk menggambarkan hubungan antara investasi dengan youth sehingga jika sesorang berinvestasi atau mensaving konsumsinya untuk investasi, maka youth akan naik. Sehingga, keseimbangannya akan bergerak kearah kanan dan menjauhi nol artinya pendapatan negara tumbuh jika banyak investasi produktifitas naik. 

Sebaliknya, jika semua orang berinvestasi tidak ada yang dikonsumsi mengakibatkan supply barang itu tinggi demand barangnya tidak ada itu menimbulkan daya beli nilai mata uangnya turun. Karena setiap orang sudah tercukupi kebutuhannya jadi nilai uang untuk menghargai barang itu turun. Akibatnya, mata uang di suatu negara itu menjadi kurang bernilai karena memang surplus. Jadi kurva IS itu semakin banyak orang yang mamasukkan uangnya ke dalam usaha konkrit riil produktifitas naik tapi harga nilai mata uang turun sehingga interest rate nya juga turun.

Pilihan-pilihan melikuidasi uang untuk membeli barang itulah arti dari kurva LM. Bernilai atau tidak bernilainya uang tergantung  pada nilai tukar karena uang merupakan medium of exchange (mediasi pertukaran) jika supply uang terlalu ke kanan artinya uangnya semakin banyak sedangkan quantity barangnya itu tidak ada. Liquidity of money sangat tergantung dari perspektif barang melihat mata uang. 

Sumber : Rachmad Rizky Kurniawan, SEI, MM

Ditulis oleh : Resti Fauziah

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel