20 Macam Tarian Tradisional Bali Lengkap dengan Gambar dan Penjelasannya

Macam atau Ragam Tarian Tradisional Bali Lengkap dengan Gambar dan Penjelasannya - Tari merupakan gerakan tubuh yang selaras dan ritme sehingga menghasilkan karya seni yang dibawakan pada tempat dan waktu tertentu. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sesuatu yang berhubungan dengan mata pelajaran Seni Budaya. Seni adalah keterampilan membuat karya yang berkualitas, seperti seni tari, seni lukis, seni ukir. 

Tarian Tradisional Bali

Tarian Tradisional Bali

Di dalam kesenian banyak mencakup aktivitas manusia dalam menciptakan karya visual, audio, atau pertunjukan yang mengekspresikan imajinasi, ide, atau keterampilan teknis pembuatnya, untuk dihargai karena keindahan atau kekuatan emosionalnya. Berikut beberapa tarian di Bali.

1. Tari Kecak

Salah satu tarian daerah yang ikonik dan sangat terkenal oleh masyarakat luas baik lokal maupun mancanegara adalah tari kecak dari pulau Bali. Bali memang dikenal sebagai surganya dunia di Indonesia. Selain kekayaan alamnya, Bali kaya akan budaya dan nilai religi. Tari Kecak adalah salah satu yang paling populer dari berbagai budayanya.

Rasanya belum menikmati Bali jika melewatkan tarian Kecak untuk ditonton. Pada awalnya Tari Kecak merupakan tarian Sang Hyang yang dibawakan pada saat upacara keagamaan. Namun kini Anda bisa menikmati kecak tarai kapan saja karena ditampilkan hampir di setiap kesempatan.

Gerakan Tari Kecak

Tarian ini diawali dengan menggerakkan badan ke kanan dan ke kiri mengikuti irama yang dilafalkan “cak - cak - cak - cak - cak”. Tari Kecak perlahan berkembang menjadi drama tari dengan memasukkan cerita Ramayana ke dalam tariannya. 

Teknik tari dan pakaian tari yang digunakan sangat sederhana. Dengan hanya bertelanjang dada dan digadaikan, para penari membuat lingkaran dari beberapa baris. Di tengah lingkaran itu ada lampu minyak kelapa. Gerakan tubuh yang dilakukan penari adalah berbaring telentang, terkadang bergantian, terkadang bersamaan.

2. Tari Cendrawasih Bali

Tari Cendrawasih ini diciptakan oleh N.L.N Swasthi Wijaya Bandem sekaligus fashion stylist pada tahun 1988 dan dipentaskan pada sebuah festival di Yayasan Walter Spies, dengan penabuh I Wayan Beratha dan I Nyoman Widha. Merupakan karya yang sangat diakui dan digemari oleh semua kalangan karena keindahan seni gerak dan kostumnya sesuai dengan keindahan burung cendrawasih langka di pegunungan Irian Jaya.

Tarian ini bercerita tentang sepasang burung Cendrawasih yang sedang bercinta dalam sebuah tarian duet. Dari gerakan dan pakaian yang digunakan memberikan warna dan kesan yang kuat, sehingga penonton dapat dengan mudah memahami dan terhanyut dalam keindahan tarian ini. Aspek pendukung yang kompak dan berpadu serasi seperti penari, musisi, paduan suara, dan tata rias sangat mendukung dalam setiap penyajiannya, tampil anggun dalam balutan balutan para penari.

Baca Juga 20 Tari Tradisional Jawa Tengah Lengkap dengan Gambar dan Penjelasannya

3. Tari Barong 

Tari Barong yang dibawakan untuk pertunjukan biasanya diselingi dengan adegan-adegan lucu. Selain itu juga ada penampilan menarik dari para penari seperti pertunjukan ilmu kebal yang memukau penonton. Barong ini ditarikan oleh dua orang penari yaitu Juru Saluk / Juru Bapang, satu penari di kepala dan satu penari di bokong dan ekor. Tarian Barong Keket ini menggambarkan pertarungan untuk kebajikan (dharma) dan kejahatan (adharma) yang merupakan kombinasi yang selalu berlawanan (rwa bhineda). Tari Barong Ket diiringi oleh gamelan Semar Pagulingan.

4. Tari duduk kebyar

Tari Kebyar Tempat Duduk juga dikenal dengan nama Tari Kebyar Trompong.  dinamakan Kebyar Duduk karena sebagian besar gerakan tarian dilakukan dengan posisi duduk dengan kedua kaki bersilang (bersila).  Tema tarian ini adalah tentang pantomim yaitu gerakan tari tanpa suara dan melambangkan ketangkasan seorang pemuda yang sedang menari. 

Tarian ini diiringi dengan memainkan alat musik trompong, sehingga tarian Kebyar Duduk disebut dengan Tarian Kebyar Trompong. Kebyar adalah tarian tunggal, tarian ini bersifat individual. 

5. Tari Gambuh

Tarian ini merupakan tarian yang berasal dari bali, tarian ini dianggap kualitas tertinggi oleh masyarakat bali. Dianggap berkualitas karena tarian ini merupakan tarian Bali klasik yang kaya akan gerakan Tari gambuh, sehingga tari gambuh ini dianggap sebagai acuan semua jenis tari klasik Bali.

Baca Juga 20 Tari Tradisional Sumatera Barat Lengkap dengan Gambar dan Penjelasannya

 6. Tari Sanghyang

adalah hidangan teater tradisional Bali. Tarian ini biasanya digunakan untuk sarana upacara keagamaan. Biasanya tarian ini dibawakan sebagai pengusir bala atau wabah penyakit. Tarian ini biasanya dibawakan oleh penari yang masih perempuan atau belum dewasa, hal ini dilakukan karena penari yang masih perempuan dianggap masih suci. 

Sebelum pertunjukan, penari diharuskan memenuhi beberapa syarat seperti tidak diperbolehkan berkata kasar dan cabul, berbohong, mencuri dan beberapa pantangan lainnya. Disamping itu juga mengikuti petunjuk dan aturan desa yang telah ditentukan.

7. Tari Topeng Bali

Tari topeng merupakan salah satu tarian tradisional Bali yang sakral bagi masyarakat Bali. Jika kita berbicara tentang budaya tanah air, Indonesia memiliki beberapa jenis tarian topeng, antara lain Tari Topeng Cirebon dari Jawa Barat, Topeng Reog, Topeng Malang, Topeng Ireng, dan tarian topeng lainnya. Seperti yang kita ketahui bersama, topeng sudah ada di dunia sejak prasejarah. 

Asesoris yang dikenakan di wajah juga dapat digunakan dalam pertunjukan drama maupun tari. Dalam masyarakat Hindu Bali, keberadaan topeng sangat erat kaitannya dengan ritual keagamaan. Keberuntungan topeng yang melambangkan para dewa ini diyakini mampu memberikan kedamaian dan keamanan. 

8. Tari Puspanjali

Tari Puspanjali merupakan tarian penyambutan bagi para tamu kehormatan. Tarian ini dapat dibawakan oleh penari wanita dengan jumlah penari antara 5 sampai 7 orang dengan membawa mangkok atau piring tradisional yang berisi berbagai macam bunga wangi. Tarian puspanjali dapat menampilkan gerakan-gerakan lembut yang anggun dipadukan dengan gerakan ritmis yang juga dinamis.

Puspanjali berasal dari kata puspa (bunga) dan anjali (upeti). Tarian ini banyak mengambil inspirasi dari gerakan tari Rejang, dan juga menggambarkan sejumlah gadis dengan hormat menyambut para tamu yang datang ke pulau mereka. Tarian Puspanjali ini diciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya (penata tari) dan I Nyoman Windha (penabuh drum) pada tahun 1989.

9. Garis Dansa

Tari Baris adalah tarian perang yang menggambarkan kekuatan pejuang atau kesatria. Tari baris umumnya dibawakan oleh 8 sampai 40 pria yang mengenakan pakaian kesatria tradisional lengkap dengan hiasan di kepala, lamak, badog, awir, baju beludru, dan celana panjang. Tari baris merupakan salah satu tarian sakral yang biasanya ditampilkan pada momen-momen istimewa di dalam kawasan pura. 

Dalam peragaan tari, Tari Baris diawali dengan gerakan hati-hati layaknya seorang prajurit yang sedang mencari musuhnya di suatu daerah yang tidak diketahui. Sesampai di tengah panggung, para penari mulai berjinjit, bergerak lebih cepat dan dengan gerakan sigap berputar dengan satu kaki. Masyarakat setempat percaya bahwa pertunjukan Tari Baris pada perayaan-perayaan tertentu memiliki kekuatan magis para dewa dan dewi dan juga para leluhur turun ke dunia untuk memberikan berkah.

10. Tari Janger Bali

Tarian Janger ini muncul pada era tahun 1930-an, Tarian ini muncul dibelakang dengan teriakan nyanyian petik kopi orang. Nyanyain balasan tersebut memiliki tujuan untuk menghilangkan rasa penat saat memanen biji kopi. Lagu sederhana ini berkembang dan menjadi inspirasi terciptanya tari Janger. Tarian Janger ini dimainkan secara berpasangan dengan 10 sampai 16 orang penari, kemudian dibagi menjadi kelompok wanita yang disebut janger dan disebut juga kecak.

Mereka saling menari sambil menyanyikan lagu Janger. Lirik lagu Janger sendiri diadopsi dari sanghyang sanghyang, sebuah tarian ritual kuno.

11.  Tari Tenun Bali

Kisah penggambaran tari tenun dimulai dari proses pemintalan benang hingga proses menenun dengan perasaan senang dan gembira. Tarian ini biasanya dibawakan oleh tiga orang penari atau lebih. Pakaian Tari Tenun terdiri dari: Kepala dipakai dengan lembut, pakaian terdiri dari tapih, kamen, dan juga selendang yang dililitkan di dada dan ikat pinggang prada, tata riasnya hampir sama dengan tarian lainnya; 3 buah kuntum sandat dipakai di kepala.

12. Tari Telek Bali

Sampai saat ini Tari Telek masih rutin dibawakan oleh sejumlah banjar atau kampung adat di Bumi Serombotan, Klungkung. Jenis tari wali ini merupakan warisan leluhur yang tidak boleh ditampilkan. Keyakinan ini begitu mengkristal di jantung karma Banjar tradisional Pancoran. Kampung Adat Gelgel dan Jumpai, mereka telah melestarikan kesenian ini dari tahun ke tahun, dari generasi ke generasi hingga tidak tergerus oleh arus jaman. 

Begitu kuatnya mereka dalam mempertahankan kesenian ini, sampai-sampai seluruh standar dalam pertunjukan Tari Telek ini dijaga secara sakral. Penduduk setempat meyakini bahwa pentas Telek ini merupakan sarana untuk mengedepankan keselamatan dunia, khususnya di wilayah banjar atau kampung adat mereka. 

13. Tari Wiranata

Tarian Wiranata ini menggambarkan kesan gagah seorang penari dan sangat cocok untuk menggambarkan seseorang yang sudah memiliki pengaruh dan wibawa seperti seorang raja. Dalam pertunjukannya, Tari Wiranata umumnya ditarikan oleh para remaja putri. Tetapi juga memungkinkan untuk ditarikan oleh penari pria, baik dalam penampilan grup maupun solo. 

14. Tarian Panyembrama

Tari Panyembrama merupakan salah satu jenis tarian penyambutan, tarian ini juga sering dilakukan dalam upacara keagamaan Hindu di pura sebagai tarian pelengkap sesaji sebelum tarian Sanghyang atau tarian Rejang. Gamelan yang digunakan dalam tarian ini adalah gong kebyar dan di panggungnya memakai pakaian adat Bali.

Tarian Panyembrama ini dibawakan oleh sejumlah penari wanita yang didesain sedemikian rupa sehingga mata, senyuman dan gerakan anggun tubuhnya dapat terlihat mempesona anggun. 

15. Tari Kupu-Kupu Bali

Tarian kupu-kupu merupakan salah satu jenis tarian groub wanita yang dapat dimainkan oleh 5 orang wanita atau lebih.  Secara filosofis tari kupu-kupu ini merupakan penggambaran keindahan, kedamaian, dan juga eksotisme pulau Bali.

Single Line Dance

Menurut beberapa informasi yang terdapat di dalam bahasa sunda kidung, tarian ini diperkirakan sudah ada sejak pertengahan abad ke-16. Dinaskah berisi deskripsi keberadaan tujuh jenis baris yang dapat dilakukan dalam upacara kremasi di Jawa. Terdapat pula penjelasan bahwa pada awal kemunculan tari baris tunggal ini merupakan bagian dari ritual keagamaan pada masa itu.

16. Tari Bali Wirayuda

Tari Wirayuda merupakan salah satu tarian yang bertemakan perang dan menunjukkan kehebatan seorang pendekar laki-laki. Tari Wirayuda sendiri berasal dari dua kata yaitu wira yang artinya pahlawan dan yudha yang artinya perang. Tarian ini bisa ditarikan oleh 2 sampai 4 pasang penari pria yang membawa tombak.

Tarian Wiyayudha ini dibuat untuk menggambarkan sekelompok pendekar dwipa Bali yang sedang bersiap-siap berperang. Dalam pertunjukannya, penari menggunakan hiasan ikat kepala berbentuk udengan-udengan.

17. Tari Trunajaya Bali

Tarian Trunajaya menggambarkan gerakan seorang pemuda yang baru saja menginjak usia dewasa. Tarian ini berasal dari kata teruna yang artinya awet muda dan juga jaya artinya jaya (puncak). Gerakan dan ekspresinya menggambarkan perilaku seorang remaja yang bertubuh kuat, energik, emosional, dan selalu bergerak untuk memikat hati seorang gadis. Tarian Trunajaya ini merupakan tarian pria dengan ekspresi yang lantang.

Tari kreasi yang berasal dari daerah Bali Utara ini diciptakan untuk tarian hiburan yang dapat dinikmati pada perayaan tertentu. Tari Trunajaya termasuk dalam kategori balih-balihan atau sebagai tarian untuk media hiburan. Sebagai media hiburan, tarian ini bisa dibawakan dimana saja. Misalnya di halaman candi, di lapangan atau panggung tertutup atau panggung terbuka, dan di tempat lain.

18. Tari Legong Bali

Pada awalnya tarian ini hanya ditampilkan di lingkungan keraton. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya lentur atau elastis, dan kata "gong" yang artinya musik gamelan. Tari Legong merupakan salah satu tarian klasik yang diciptakan pada masa kerajaan. Ada beberapa jenis tari Legong yang ada dan berkembang di Bali, antara lain tari Legong Lasem atau kraton, Legong Jobog, Legong Legod Bawa, Legong Kuntul, Legong Smaradahana, dan juga Legong Sudarsana.

Tari Legong ini ditarikan oleh 2-3 orang penari yang menampilkan karakter "Condong", sebagai pembuka dari tarian ini, namun ada kalanya tari legong ini tidak dapat menampilkan karakternya, tergantung jumlah penarinya. Gamelan yang mengiringinya dikenal dengan nama Semar Pegulingan. Ciri lain dari Tari Legong adalah penarinya menggunakan kipas, kecuali penari dengan karakter Condong.

19. Tari Pendet Bali

Tarian ini merupakan simbol penyambutan turunnya para dewa dan dewi ke alam dunia. Tari Pendet merupakan salah satu jenis tarian klasik yang dilakukan dalam kegiatan peribadatan atau upacara keagamaan di pura. Seiring perkembangan zaman, tarian penyambutan ini banyak diadopsi sebagai tarian hiburan (balih-balihan) untuk menyambut tamu dari tarian pembuka dalam acara-acara resmi.

Dalam tarian ini kita akan belajar sedikit tentang gerak-gerik dasar tari Bali. Berbeda dengan tari pertunjukan yang membutuhkan pelatihan intensif, Pandet juga bisa ditarikan oleh semua orang, namun kebanyakan perempuan, dewasa dan anak perempuan, menari sambil membawa sesaji (hiasan bunga). Tarian ini baru diajarkan pertama kali jika kita ingin belajar tari Bali, karena tari Pendet merupakan salah satu bentuk dasar untuk dapat menarikan tarian lainnya.

Baca Juga : 20 Tari Tradisional Sumatera Selatan Lengkap dengan Gambar dan Penjelasannya

20. Tari Durga Mahisasura Mardini

Tari Durga Mahisasura Mardini merupakan tari kreasi yang terinspirasi dari kisah Durga Mahisasura Mardini yang tertuang dalam lontar Siwagama. Secara umum karya tari kreatif ini tidak lepas dari latar belakang budaya Bali. Sebagai salah satu wilayah lahir dan berkembangnya kisah Durga Mahisasura Mardini. Selain itu juga dari segi estetika. Tarian kreatif ini juga tidak terlepas dari esensi tari Bali pada umumnya. Make-up, pakaian bekas, hingga musik yang mengiringinya.Demikian ulasan tentang 20 macam tarian tradisional bali,semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel