Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah STIA Tabalong

Mediasiana.com - Pedoman penulisan jurnal ilmiah STIA Tabalong. Pedoman penulisan jurnal ilmiah penelitian biasanya digunakan untuk acuan dalam penulisan jurnal dari isi skripsi ataupun karya ilmiah dalam sebuah studi penelitian baik itu dalam bidang pendidikan, pemsaran ataupun penelitian yang lainnya. Berikut ini akan saya sajikan pedoman penulisan jurnal ilmiah yang ada di STIA Tabalong. Namun dalam pedoman ini biasanya akan terus diperbaharui seiring perkembangan dunia pendidikan khususnya dalam dunia perguruan tinggi.

Berikut ini adalah Pedoman penulisan Jurnal ilmiahnya, silahkan di baca dan pahami,semoga dapat membantu kalian yang sedang mencari referensi dalam penulisan jurnal ilmiah.



Pedoman Penulisan Jurnal ilmiah Skripsi



PENULISAN JURNAL ILMIAH SKRIPSI
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI TABALONG

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan No. 152/E/T/2012 Tentang Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1, S2 dan S3. Merujuk
pada Surat Edaran tersebuk maka untuk lulus program Sarjana (S1) harus menghasilkan jurnal ilmiah yang diterbitkan pada Jurnal Ilmiah yang dimiliki oleh STIA Tabalong.


FORMAT JURNAL ILMIAH


Karya ilmiah yang dibuat merupakan ringkasan skripsi. Jurnal ini berisi:

  1. Judul Jurnal (Skripsi);
  2. Nama Mahasiswa (nama pertama) diikuti Nama Pembimbing (nama terakhir) yang dituliskan tanpa gelar
  3. Nama Jurusan/Program Studi dan diikuti alamatnya;
  4. Abstrak (judul diikuti teks abstrak) dan diikuti Kata Kunci
  5. Pendahuluan
  6. Landasan teori/Kerangka Teori
  7. Metode Penelitian
  8. Hasil dan Pembahasan
  9. Kesimpulan
  10. Daftar Pustaka (Penulisan Menggunakan format APA dengan baris kedua menjorok kedalam sebesar 1 cm)
Keterangan :

1. Judul


a. Judul


Judul disesuaikan dengan judul skripsi


b. Penulis


Nama penulis tanpa gelar dan dilengkapi program studi dan alamat email. Nama pertama

adalah nama mahasiswa penyusun, nama kedua dan ketiga adalah nama dosen
Pembimbing I dan II, berturut-turut. contoh : Ahmad Farhani ; Jauhar Arifin)* ; Rahmi
Hayati)** menggunakan Huruf Times New Roman style bold.

2. Abstrak


Ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dibuat tidak lebih dari 200 kata.

Merupakan uraian materi singkat tetapi lengkap mengenai masalah atau tujuan penelitian,
metode penelitian, dan hasil penelitian. Diakhir abstrak diberi kata kunci maksimal 5 kata
kunci. (Abstrak bahasa inggris di translate oleh pengelola jurnal STIA Tabalong).

3. Pendahuluan


Memuat Latar Belakang, dan Tujuan serta Kegunaan Hasil Penelitian. Dimana muatanmuatan tersebut dijelaskan sebagai berikut;


a. Latar Belakang


Pada bagian ini diuraikan argumentasi atau justifikasi perlunya masalah ini diteliti.

Disinggung pula penelitian sejenis yang pernah dilakukan serta perbedaannnya dengan
penelitian sekarang.

b. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian


Tujuan penelitian berkenaan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan melakukan

penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan perumusan masalah. Kegunaan hasil
penelitian merupakan dampak perbaikan yang dapat diperoleh setelah tercapainya tujuan.

4. Landasan Teori


Memuat teori teori yang digunakan dalam proses penulisan jurnal ilmiah. Teori teori yang


dikutip adalah buku buku yang disebutkan di dalam Daftar Pustaka

5. Hasil Pembahasan Penelitian


Format hasil penelitian dan pembahasan tidak dipisahkan, mengingat jumlah halaman yang tersedia bagi penulis terbatas. Bagian hasil penelitian merupakan unsur yang penting dalam tulisan jurnal. Pada bagian ini diungkapkan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh secara bertutur. Tidak ada komentar sedikitpun dari peneliti setiap apa yang disajikan.


Komentar peneliti baru dapat diberikan di bagian pembahasan. Penyajian hasil penelitian

dapat dilakukan dalam 3 bentuk yaitu narasi, tabel, atau gambar. Dalam penyajiannya harus
dimulai dengan narasi dulu, kemudian diikuti dengan tabel atau gambar untuk memperjelas
apa yang dikemukakan dalam narasi. Dengan demikian, tidak bisa ada tabel atau gambar
yang tidak ada keterangannya dalam narasi.

Bagian pembahasan adalah bagian yang tidak kalah pentingnya dari bagian sebelumnya. Kadang-kadang bagian ini dijadikan satu dengan Hasil Penelitain, namun ini umumnya dilakukan apabila peneliti ingin menyatukan hasil berupa data dan pembahasan sekaligus atau Jurnal menghendaki seperti itu. Pada bagian ini, yang paling utama ditonjolkan adalah membahas hasil utama yang diperoleh dan membandingkan dengan hasilhasil atau apa yang dipahami sebelumnya. Bisa saja banyak hasil yang diperoleh namun tentu hanya dipilih hasil-hasil utama saja. 


Harus dikomentari apakah hasil yang diperoleh tersebut sudah selayaknya seperti itu atau masih banyak faktor lainnya yang mungkin memberi pengaruh namun tidak sempat dikontrol dalam penelitian. Pembahasan dilakukan juga dengan memperlihatkan mengapa terlihat hubungan tersebut. Apakah secara fisiologis, hubungan itu bisa dijelaskan? Kalau itu sesuatu yang bertentangan dengan pemahaman selama ini harus pula ada penjelasan mengapa penelitian ini tidak sama dengan apa yang dipahami. Berbagai keterbatasan perlu dikemukakan termasuk kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi karena desain penelitian atau karena keterbatasan di lapangan.


*) Tabel diberi judul Tabel yang diletakkan di atas Tabel. Tabel diposisikan center.


Ilustrasi:


Pedoman Penulisan Jurnal ilmiah Skripsi


*) Gambar diberi judul Gambar yang diletakkan di bawah Gambar. Gambar diposisikan di


kiri. Ilustrasi



Pedoman Penulisan Jurnal ilmiah Skripsi


6. Kesimpulan


Kesimpulan merupakan ringkasan dari pembahasan yang disajikan pada pembahasan isi

jurnal. Kesimpulan merupakan gambaran tujuan yang telah tercapai dalam penelitian. Saran
merupakan manifestasi dari penulis untuk dilaksanakan (sesuatu yang belum ditempuh dan
layak untuk dilaksanakan). Saran dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengembangkan, menindaklanjuti atau menerapkan hasil penelitian baik bersifat teoritis dan praktis.

7. Daftar Pustaka


Daftar pustaka memuat semua pustaka yang dijadikan acuan dalam penulisan jurnal yaitu

semua sumber yang dikutip. Daftar ini berguna untuk membantu pembaca yang ingin
mencocokkan kutipan-kutipan yang terdapat dalam jurnal. Penyusun diurutkan secara
alfabetis berdasarkan nama penulis tanpa gelar kesarjanaan.

Format Penulisan


Secara garis besar bahwa jurnal yang diminta adalah isi dari skripsi yang dibuat, hanya saja

dalam penulisan format jurnal skripsi yang ditulis panjang lebar diringkas menjadi sebuah tulisan yang lebih mudah dipahami. Format penulisan jurnal ditulis minimal 8 halaman dan maksimal 15 halaman dengan kertas HVS berwarna ukuran A4, margin kiri 4 cm dan margin lainnya 3 cm.

Berikut ini diberikan panduan untuk membuat jurnal tersebut secara rinci :


a. Judul


Judul ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan besar font size = 14,


ditulis dengan layout center Spasi 1 cm

b. Penulis

Nama penulis dicetak menggunakan font 11 style times new roman bold dan dicetak di
tengah (center), Nama penulis di tulis menggunakan urutan nama Penulis, pembimbing I,
dan pembimbing II, diakhir nama pembimbing I diberi tanda )* dan Pembimbing II )**.
alamat email mahasiswa ditulis dibawah nama penulis dilanjutkan dengan email
pembimbing I dan II. dilanjutkan nama Departemen dan Institusi ditulis lengkap dengan
alamat institusi.

c. Abstrak

Ditulis dengan format penuh (dari margin kiri sampai margin kanan), menggunakan 1
atau 3 paragraph saja dan menggunakan 1,15 spasi.

d. Isi Jurnal memuat Pendahuluan, Landasan Teori, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka. ditulis menggunakan jenis huruf Times New
Roman 11 dengan spasi 1,5 dibuat dengan menggunakan 2 kolom. untuk sub judul ditulis
menggunakan jenis huruf Times New Roman 12.

e. Daftar Pustaka dituliskan dengan menggunakan format APA (dengan baris kedua menjorok kedalam sebesar 1 cm, lihat pada contoh dibawah ini). 

Ketentuan penulisan rujukan berdasarkan jenis rujukan:

1) Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam jurnal ilmiah, ditulis mengikuti urutan: nama
penulis. tahun. judul artikel. nama jurnal. volume(nomor): halaman (Nama jurnal diketik miring).

Contoh:

Cohen, E.B. 2009. Opening and Closing Ritual in Aikidō and Karate and the Dismantling of
Violence. Journal of Ritual Studies. 23 (1): 29-44.

2) Apabila sumber pustaka berupa buku teks, ditulis mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul buku. volume (jika ada). edisi (jika ada). kota penerbit: nama penerbit (Judul buku dicetak miring). 

Contoh:

Arikunto, S. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta

3) Apabila sumber pustaka berupa buku terjemahan ditulis mengikuti urutan: nama penulis asli. tahun buku terjemahan. judul buku terjemahan. volume (jika ada). edisi (jika ada). terjemahan. kota penerbit: nama penerbit (Judul buku di cetak miring).

Contoh :

Steel, R.G.D. & Torrie, J.H. 1991. Prinsip dan prosedur statistika. Suatu pendekatan biometrik. Terjemahan B. Sumantri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4) Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam buku kumpulan artikel ditulis mengikuti urutan: nama penulis artikel. judul artikel. dalam: nama editor jika ada diikuti Ed (jika tunggal) atau Eds(jika lebih dari satu) dalam tanda kurung. tahun.judul buku. volume (jika ada). edisi (jika ada). kota penerbit: nama penerbit (Judul buku dicetak miring).

Contoh :

Ancok, D. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. dalam: Singarimbun M dan Efendi
(Eds). 1999. Metode penelitian survey. Jakarta: LP3ES

Linz, J & Stephan, A. Some thought on decentralization, devolution and the many varieties of federal arrangements. In: Jhosua K (Ed). 2001. Crafting Indonesian Democracy. Bandung: Penerbit Mizan

5) Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam prosiding ditulis mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul naskah seminar. judul prosiding. tempat penyelenggaraan seminar. waktu penyelenggaraan (Judul artikel dicetak miring).

Contoh :

Alimi, M.Y. 2011. When Religion Fails to Nature Character Prosiding International Conference Ethics in Development. Semarang. 17 - 19 Juli 2011

6) Apabila sumber pustaka berupa karya ilmiah yang tidak dipublikasikan (misal: skripsi, tesis, disertasi dan laporan penelitian), ditulis mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul laporan penelitian. nama proyek penelitian. kota penerbit: instansi penerbit/lembaga (Tulisan skripsi/tesis/disertasi/laporan penelitian dicetak miring).

Contoh :

Habibah, N. 2012. Manaqib sebagai Ritual Solidaritas di Grobogan. Skripsi : Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Semarang

7) Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam surat kabar/majalah umum, ditulis mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul artikel. nama surat kabar/majalah. kota, tanggal terbit dan halaman (Judul artikel dicetak miring).

Contoh :

Syamsuddin, A. 2008. Penemuan hukum ataukah perilaku chaos. Kompas. Jakarta. 4 Januari.
Hlm.16

Kukuh, A. 2008. Obsesi pendidikan gratis di Semarang. Suara Merdeka. Semarang 5 Maret.
Hlm.L

8) Apabila sumber pustaka berupa artikel online (internet) tanpa tempat terbit dan penerbit, ditulis
mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul artikel. Diunduh di alamat website tanggal (Judul
artikel dicetak miring).

Contoh :

Levy, M. 2000. Environmental scarcity and violent conflict: a debate. Diunduh di
http://wwics.si.edu/organiza/affil/WWICS/PROGRAMS/DIS/ECS/report2 /debate.htm
tanggal 4 Juli 2002



  • Dokumen Pedoman penulisan Jurnal Ilmiah FORMAT PDF

Silahkan downloda filenya di bawah ini :

Download 

Penutup

Nah, itulah pedoman dalam penulisan jurnal ilmiah, semoga bermanfaat dan janganlupa baca juga artikel yang lainnya dibawah ini, sampai jumpa di pembahasan yang lainnya.

Sumber: https://stiatabalong.ac.id/jurnal

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel