Bermain Sepak Bola : Sejarah, Teknik dan Aturan Bermain Sepak Bola

Mediasiana.com - Teknik dan Aturan Main Bola. Permainan Sepak Bola. Permainan bola besar, seperti sepak bola, bola voli, dan bola basket sudah dikenal luas oleh masyarakat. Permainan sepak bola, bola voli, dan bola basket dimainkan secara beregu dan memerlukan kerja sama tim yang baik.

Sejarah Bermain Bola


Pada abad ± 15 M, kala itu terjadi peperangan antara dua bangsa, banyak korban yang meninggal di kedua belah pihak. Mayat-mayat berserakan di mana-mana, badan terpisah dengan kepala. Sengaja atau tidak, para serdadu perang itu menendang-nendang kepala mayat yang berserakan itu. Keisengan tersebut ternyata menjadi kebiasaan, para serdadu itu menendang kepala mayat, seperti layaknya bermain bola. Setiap harinya, kepala mayat manusia tersebut dijadikan alat permainan oleh para serdadu yang sedang istirahat. Permainan ini kemudian dikenal sebagai permainan sepak bola.

bermain sepak bola

Pada tahun 1863, negara Inggris memperkenalkan peraturan permainan sepak bola dengan istilah yang lebih modern, kick and run (menendang dan berlari). Pada tahun 1904 FIFA berdiri. Sekitar 26 tahun kemudian, pada tahun 1930, permainan tersebut masuk ke Indonesia melalui kolonial Belanda. Lamakelamaan permainan sepak bola itu menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara, dan berdirilah organisasi sepak bola nasional tahun 1930-an.

Organisasi tersebut dikenal dengan nama PSSI, singkatan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Hingga sekarang, sepak bola menjadi permainan merakyat di seluruh dunia. Sepak bola merupakan permainan yang dilakukan oleh dua regu/tim. Setiap tim terdiri atas 11 pemain. Permainan sepak bola membutuhkan kerja sama tim yang kompak. 

Di samping itu, variasi dan kombinasi teknik-teknik dasar juga diperlukan dalam permainan ini. Teknik-teknik dasar permainan sepak bola sangat penting untuk diketahui, sebagai langkah menuju permainan yang baik dan menarik untuk ditonton. Teknik-teknik dasar itu adalah menendang bola, menghentikan bola, menggiring bola, menyundul bola, dan melempar bola.

Teknik Bermain Sepak Bola


Sebelum berlatih, biasakan dahulu melakukan pemanasan, adapun pemanasan
bertujuan untuk:

1. Mempersiapkan diri/menaikan suhu tubuh.
2. Mengenal materi pelajaran.
3. Menghindari terjadinya cedera olahraga.
4. Melemaskan otot-otot.

1. Teknik Menendang Bola


Teknik menendang bola ada empat macam, yaitu:

a. Menendang bola dengan kaki bagian dalam.
b. Menendang bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura).
c. Menendang bola dengan kaki bagian luar.
d. Menendang bola dengan kaki bagian ujung depan

a. Menendang bola dengan kaki bagian dalam 

Pelaksanaannya:

1. Kaki kiri (tumpu) berada di sampingbola.
2. Kaki kanan (tendang) diayunkan dariarah belakang, agak diputar ke luar.
3. Perkenaan tepat di tengah bola, dikaki bagian dalam.
4. Posisi badan agak condong kebelakang.

5. Pandangan ke arah bola.

b. Menendang bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura)

Pelaksanaannya :

1. Kaki tumpu berada di samping bola.
2. Kaki tendang diayun ke belakang, ujung kaki mengarah ke tanah.
3. Perkenaan bola di kaki bagian tengah atas (kura-kura).
4. Kaki tendang, setelah menendang dilanjutkan gerakan menjaga keseimbangan.

c. Menendang bola dengan kaki bagian luar

Pelaksanaannya:

1. Kaki tumpu di samping bola.
2. Kaki tendang diayun dari belakang, agak diputar ke dalam.
3. Perkenaan bola di kaki bagian luar.
4. Kaki tendang menjaga keseimbangan.

d. Menendang bola dengan ujung kaki

Pelaksanaannya:

1. Kaki tumpu di samping bola.
2. Kaki tendang diayun dari belakang membentuk sudut 45°.
3. Perkenaan bola berada di ujung kaki atas.
4. Kaki tendang menjaga keseimbangan.

2. Teknik Menghentikan Bola (Stopping)


Adapun teknik menghentikan bola (stopping) sama dengan teknik menendang bola dalam penggunaan kaki bagian dalam, luar, depan, dan telapak kaki bagian bawah.

a. Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam

Sikap awal:

1. Salah satu kaki diputar ke samping kiri.
2. Kaki membentuk sudut 45°.
3. Gerakan kaki diputar keluar.

Gerakan:

1. Pada saat perkenaan, bola segera ditahan.
2. Kaki yang lain menahan badan dengan gerakan ancang-ancang.
3. Tangan dan badan mengatur keseimbangan. 

b. Menghentikan bola dengan kaki bagian luar

Sikap awal:

1. Salah satu kaki diputar ke samping kanan.
2. Kaki membentuk sudut 45°.
3. Kaki diputar ke dalam.

Gerakan:

1. Pada saat perkenaan, bola segera ditahan.
2. Gerakan kaki yang lain menahan badan dengan ancang-ancang.
3. Tangan dan badan menjaga keseimbangan.

c. Menghentikan bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura)

Sikap awal:

1. Salah satu kaki ditekuk ke belakang, kaki kiri atau kaki kanan.
2. Kaki membentuk sudut 45°.
3. Telapak kaki bagian tengah diputar ke bawah

Gerakan:

1. Pada saat perkenaan, bola segera ditahan.
2. Gerakan kaki yang lain menahan dengan ancang-ancang.
3. Tangan dan badan menjaga keseimbangan.

d. Menghentikan bola dengan kaki bagian bawah atau telapak kaki

Sikap awal:

1. Salah satu kaki diputar ke atas.
2. Kaki membentuk sudut 45°.
3. Telapak kaki diputar ke atas.

Gerakan:

1. Pada saat perkenaan, bola segera ditahan.
2. Gerakan kaki yang lain menahan dengan ancang-ancang.
3. Kedua tangan dan badan menjaga keseimbangan.

e. Menghentikan bola dengan perut

Sikap awal:

1. Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka.
2. Memerhatikan arah bola yang datang.

Gerakan:

1. Pada saat perkenaan dengan bola, perut agak dicondongkan ke dalam.
2. Kedua kaki segera ditekuk.
3. Kedua tangan dan pandangan mengikuti gerakan badan.

f. Menghentikan bola dengan dada

Sikap awal:

1. Sikap berdiri.
2. Kedua kaki agak dibuka.
3. Pandangan melihat ke arah datangnya bola.

Gerakan:

1. Pada saat perkenaan dengan bola, dada ditarik ke belakang (condong), lalu secara perlahan didorong ke depan.
2. Kedua kaki dibuka agak lebar, membentuk ancang-ancang.
3. Kedua tangan di samping badan menjaga keseimbangan.

g. Menghentikan bola dengan paha

Sikap awal:

1. Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka.
2. Pandangan ke arah datangnya bola.

Gerakan:

1. Pada saat perkenaan dengan bola, paha diangkat ke atas.
2. Paha ditarik agak ke samping kanan.
3. Kedua tangan dan badan menjaga keseimbangan.
4. Kedua kaki kembali ke sikap awal.

h. Menghentikan bola dengan kepala

Sikap awal:

1. Berdiri dengan kaki agak dibuka.
2. Pandangan melihat ke arah datangnya bola.

Gerakan:

1. Pada saat perkenaan dengan bola, kepala agak ditarik ke belakang.
2. Bola tepat kena di atas bagian depan kepala (jidat).

3. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)


a. Menggiring dengan kaki bagian dalam

Sikap awal:

1. Berdiri siap dengan salah satu kaki di depan bola.
2. Kaki bagian dalam berhadapan dengan bola.

Gerakan:

1. Gerakan mendorong bola atau perkenaan bola perlahan dengan prinsip bola tidak jauh dari kaki.
2. Menggiring bola ke depan.
3. Kedua tangan dibuka ke samping.
4. Pandangan mata ke arah depan.

b. Menggiring bola dengan kaki bagian luar

Sikap awal:

1. Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka di dekat bola.
2. Kaki yang menyentuh bola agak ke depan.

Gerakan:

1. Kaki yang menyentuh bola mendorong perlahan ke depan.
2. Gerakan diikuti dengan kontrol bola, sehingga bola tidak jauh dari kaki.
3. Kedua tangan tetap di samping.
4. Pandangan melihat ke arah depan.

c. Menggiring bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura)

Sikap awal:

1. Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka, kiri di depan dan kaki kanan di belakang.
2. Bagian kaki ditekuk ke bawah.

Gerakan:

1. Perkenaan kaki dengan bola, dilanjutkan dengan gerakan mendorong bola secara perlahan.
2. Bola didorong tidak jauh dari kaki.
3. Kedua tangan dibuka agak lemas.
4. Badan dan pandangan ke arah bola.

4. Menyundul Bola (Heading)


Menyundul bola diperlukan sekali bagi pemain sepak bola, terlebih bagi pemain penyerang. Mencetak gol dengan sundulan sangat sukar untuk dihalau kiper (penjaga gawang).

Pelaksanaannya:

a. Sikap kepala siap menyundul.
b. Perkenaan bola di dahi (jidat).
c. Bola terarah/terkendali.

5. Melempar Bola ke Dalam (Throw In)


Melempar bola ke dalam (throw in) biasanya terjadi apabila bola keluar dari garis permainan, jika di garis gawang maka disebut bola gawang, jika di garis samping lapangan disebut bola keluar (out ball).

Pelaksanaan lemparan ke dalam:

a. Bola dipegang dengan dua tangan di atas kepala.
b. Kedua kaki lurus berdiri tegap.
c. Badan agak ditekuk ke belakang.
d. Bola dilepas di atas kepala, tanpa dibanting.
e. Kaki tidak boleh diangkat.
f. Saat melempar, kaki tidak boleh menginjak garis lapangan.

Kalian telah belajar teknik-teknik dasar bermain sepak bola. Dalam permainan, kalian dapat melakukan berbagai variasi dan kombinasi dari teknik-teknik dasar tersebut. Contohnya, gerakan menggiring, mengumpan, dan menyundul bola ke arah gawang, serta kombinasi yang lain.

Dalam bermain sepak bola, pemilihan posisi pemain harus tepat sesuai keterampilannya. Koordinasi dan kerja sama antarpemain harus baik. Pemain harus tahu saat yang tepat untuk bertahan dan menyerang. Permasalahan yang ada dalam tim harus dapat diselesaikan dengan baik agar tidak mengganggu jalannya permainan. Dan yang tak kalah penting, setiap tim harus menaati aturan permainan. Untuk lebih jelasnya, ikuti pembahasan berikut ini.

1. Menentukan Posisi Pemain Sesuai dengan Keterampilannya

Dilihat dari susunan jumlah 11 pemain di lapangan, posisi pemain terdiri atas 4 bagian, yaitu:

a. Penjaga gawang (kiper);
b. Pemain belakang (back);
c. Pemain tengah (gelandang);
d. Pemain depan (penyerang/striker).

Setiap pemain dapat menemukan posisinya sesuai dengan keterampilan yang dimiliki,
yaitu:

a. Penjaga gawang (kiper)

1. Gerakan lincah;
2. Badan cukup tinggi;
3. Menangkap dan melempar bola;
4. Menendang bola;
5. Menghentikan bola.

b. Pemain belakang (back)

1. Menendang bola sangat kuat;
2. Menggiring bola lincah;
3. Menghentikan bola cermat.

c. Pemain tengah (gelandang)

1. Mengatur permainan;
2. Menendang bola sangat kuat;
3. Menggiring bola lincah;
4. Menghentikan bola;
5. Membaca permainan.

d. Pemain depan (penyerang/striker)

1. Menendang bola sangat kuat;
2. Menggiring bola lincah;
3. Gerakan tipu;
4. Teknik menyundul bola;
5. Melempar bola.

2. Koordinasi Gerakan Pemain dalam Satu Tim

Setelah pemain mengetahui posisinya, maka harus ada saling pengertian dan kepercayaan antarpemain dalam satu tim. Dengan demikian, kerja sama dan kekompakan tim akan muncul dalam permainan sepak bola ini.

Adapun kerja sama antarpemain diatur oleh seorang pemain yang disebut kapten tim. Dalam pengaturan permainan ada pola penyerangan dan pertahanan, sehingga posisi pemain harus dapat dikoordinasikan antarpemain. Kerja sama antarpemain dalam satu tim dapat dilihat dari pola permainan yang akan dimainkan, meliputi pola penyerangan dan pola pertahanan.

a. Pola penyerangan

Tujuan penyerangan adalah menciptakan gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Pola penyerangan terbagi atas:

1. Pola dasar penyerangan untuk menghadapi pertahanan yang rapat atau kuat, dilakukan dengan operan-operan bola panjang secara langsung untuk memancing lawan agar keluar dari baris pertahanannya. Caranya, dengan memanfaatkan pemain sayap kanan dan sayap kiri, sehingga pertahanan lawan kacau.

2. Pola dasar penyerangan dengan cara mengisi tempat yang kosong, tempat yang tidak dijaga oleh lawan.

b. Pola pertahanan

Tujuan pola pertahanan adalah menghalau setiap bola yang memasuki daerah
berbahaya sehingga gawang tidak kemasukan bola.

Pola pertahanan, maksudnya agar pemain lawan tidak dapat menguasai bola atau memasuki daerah pertahanan. Pola dasar yang umum digunakan adalah:

1. Pola dasar pertahanan seorang lawan seorang (man to man)

Artinya, seorang pemain dari pihak bertahan selalu mengikuti dan menjaga seorang
pemain lawan, agar tidak masuk ke daerah gawangnya.

2. Pola dasar pertahanan daerah (zone defence)

Artinya, seorang pemain pihak bertahan harus selalu menjaga setiap pemain penyerang
yang akan memasuki daerah yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Pola dasar pertahanan kombinasi

Artinya, pola pertahanan gabungan antara pola pertahanan man to man dan zone defence.

Berikut ini contoh pola-pola pertahanan


Bentuk kerja sama antarpemain dalam satu tim adalah sangat mutlak. Dari 11 pemain di lapangan harus ada kerja sama satu sama lain, mulai penjaga gawang, pemain belakang, pemain tengah, dan pemain depan, maksudnya untuk:

a. Menumbuhkan kekompakan.
b. Menumbuhkan rasa saling percaya antarpemain.
c. Memupuk semangat tim.
d. Menciptakan rasa saling pengertian antarpemain.
e. Koordinasi antarpemain maksudnya mengatur fungsi dan tugas pemain yang berada
di belakang, tengah, dan depan. Dalam tanggung jawab taktik timnya, baik secara
individu maupun kelompok, sehingga permainan terkoordinasi dengan rapi dan cantik.
Sebagai pengatur lapangan tanggung jawab penuh ada pada kapten tim.

3. Masalah dalam Permainan Tanpa Perselisihan

Dalam permainan sepak bola sering terjadi pelanggaran yang ringan, sedang, atau pelanggaran keras antara pemain dan lawan, misalnya:

a. Menyepak atau mencoba menyepak seorang lawan.
b. Menjegal seorang lawan, untuk menjatuhkannya atau mencoba menjatuhkannya dengan menggunakan kaki atau dengan membungkukkan badan di depan atau di
belakangnya.
c. Melompati seorang lawan.
d. Menyerang seorang lawan secara kasar atau berbahaya.
e. Menyerang seorang lawan dari belakang.
f. Memukul atau mencoba memukul lawan.
g. Menarik seorang lawan.
h. Mendorong seorang lawan.
i. Memegang bola secara sengaja.

Jika seorang pemain dari pihak bertahan dengan sengaja melakukan salah satu dari
sembilan pelanggaran di atas di dalam daerah gawang, maka pemain tersebut akan dihukum dengan tendangan penalti. Tendangan penalti jaraknya 11 meter dari gawang. Ketika tendangan penalti dilakukan hanya ada dua pemain di daerah gawang, yaitu penjaga
gawang dan eksekutor penalti.

4. Keputusan Wasit Mutlak

Dalam permainan sepak bola, sportivitas atau fair play harus dijunjung tinggi oleh setiap pemain. Dalam permainan sepak bola, suatu pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang dibantu oleh dua orang hakim garis. Sebuah permainan akan menarik apabila semua pihak, yaitu pemain dan wasit mematuhi ketentuan persepakbolaan.

Seorang pemain harus patuh dan tunduk terhadap keputusan wasit, karena keputusan wasit mutlak dalam permainan sepak bola. Oleh karena itu, wasit harus disiplin dalam menjalankan ketentuan permainan.

Dalam sebuah permainan sepak bola, tugas seorang wasit, yaitu:

a. Menegakkan peraturan permainan di lapangan.
b. Membuat keputusan secara adil dan tidak berat sebelah.
c. Membuat catatan jalannya pertandingan dan mengganti waktu permainan yang terbuang dengan menambah waktu.
d. Memiliki wewenang penuh untuk menghentikan suatu permainan, baik sementara atau seluruhnya. Dalam hal ini, wasit melaporkan secara rinci terhadap pengurus
pertandingan.
e. Wasit wajib menegur pemain sepanjang permainan jika ada pemain yang bersalah.
Apabila tetap membangkang, wasit berwenang mengeluarkan dan mencatat pemain tersebut.
f. Melarang orang lain masuk ke dalam lapangan, kecuali pemain dan kedua hakim garisnya.
g. Menghentikan permainan apabila ada seorang pemain mengalami cedera berat.
h. Mengeluarkan pemain yang melakukan permainan kasar, tidak jujur, menghina, atau berkata kotor, termasuk melawan wasit.
i. Memberikan isyarat untuk memulai kembali permainan setelah dihentikan.
j. Menentukan sah atau tidaknya sebuah bola yang digunakan.
k. Memeriksa gawang dan jaring.

Seorang wasit dalam setiap pertandingan membawa 2 buah kartu, yaitu kartu kuning
dan kartu merah. Kartu berwarna kuning diberikan kepada pemain yang mendapat
peringatan cukup keras, sedangkan kartu merah diberikan kepada pemain yang melakukan
pelanggaran keras atau telah mendapatkan 2 kali kartu kuning dalam permainan yang
sedang berlangsung. Hukuman pemain yang diberi kartu merah adalah dikeluarkan dari
lapangan, dan tidak boleh bermain dalam 2 kali pertandingan berikutnya.

5. Bermain Sepak Bola dengan Peraturan Sederhana

Untuk mengatur kerja sama antarpemain dan menguasai teknik dasar sepak bola,
maka dilakukan bentuk permainan yang disederhanakan atau permainan sepak bola yang
dimodifikasi.

Sepak bola dengan gawang kecil (sepak bola mini), yaitu:

a. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok yang sama banyak.
b. Gawang berukuran kecil 3 m × 1,5 m.
c. Ukuran lapangan 10 m × 20 m.
d. Waktu 2 × 20 menit.
e. Jumlah pemain antara 7–9 pemain.

Pelaksanaannya:

a. Permainan dimulai dengan kick off dari tengah lapangan.
b. Setiap pemain hanya sekali menyentuh bola, kemudian langsung dioper atau
ditendang ke depan.
c. Dapat pula dilakukan dengan menyentuh bola dua kali, jika pemain sudah mengoper
atau menendang.
d. Lemparan ke dalam diubah dengan tendangan ke dalam.

Keterangan: Tinggi gawang : 1,5 m Lebar gawang : 3 m Panjang lapangan : 20 m

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel