Kumpulan Puisi Tentang Kehidupan

Kumpulan Puisi Tentang Kehidupan



Kumpulan Puisi Tentang Kehidupan


1. Judul Puisi : Di Setiap Lembarannya, Ku Dapati Arti Kesabaran

Nama Penulis : Indah Khairunisa


Musim berganti, tahun ke tahun

Antara ada dan tiada terus bertahan

Mengharumkan, menciptakan suatu kecintaan

Terletak di ujung pandang, selalu terbentang karya yang mencitrakan

Dari warna-warninya pancarkan aura alami sang negeri

Di setiap lembarannya, ku dapati arti kesabaran

Dia adalah budaya negeri kami,

Ciptakan kesan pesona penuh kharismatik

Perlu diketahui, dia hanya satu di negeri kami

Seni yang elok rupawan

Menarik mata, dan selalu memperindah bangsa

Saat ku cermati, ketika sang ibu tua mulai mengukir

Aku merasa dihidupkan dengan jiwa yang hangat

Lelah keriput mulai terlihat, tapi semua itu takkan runtuhkan

Senyum yang memenuhinya,

Untuk tetap berjuang mempertahankan kesederhanaan kehidupan

Satu pesan yang ku tangkap darinya, ia menikmatinya

Yang ikhlas sudah bersama jiwanya

Hingga sampailah semua goresanmu bersahaja dan memanjakan mataku

Saat kau balutkan padaku, ku temukan arti dirimu

Dialah batik, kain yang tak ternilai

Atas jerih payah sang ibu tua di dalamnya


2. Judul Puisi : Andai Saja, Ruang Waktu Dapat Ku Mundurkan

Nama Penulis : Indah Khairunisa


Aku ini tulang rusuk yang rapuh

Sewaktu-waktu kan luluh lantak tak dapat bangun

Aku ini kerang mati

Tak mampu menghalau,

Ombak datang hanyutkan,

Pasrah, lantaran ku tersapu olehnya

Terdampar di tepian pantai

Terdiam membisu,

Biarkan pasir mengubur tenggelamkan kisah bersamanya

Apakah ini sudah menjadi takdirku?

Bagaikan arang yang berganti abu

Terlupakan,

Tidur dalam kubangan busuk

Bersimbah luka penderitaan

Andai saja,

Ruang waktu dapat ku mundurkan

Kembali ke lingkaran putih tanpa hitam

Ku pintakan hidupku menjadi Putri Aurora

Bermimpi,

Terbang ke cakrawala

Dengan kedua sayap besar merentang

Tak berbatas hingga ke awan nun jauh di atas sana

Andai saja,

Ruang waktu dapat ku mundurkan

Ku ingin punya kaki yang kuat

Menopang tubuh yang telah lelah

Ku kan berlari sekencang-kencangnya

Lepaskan kepenatan

Menggapai kebebasan rasa


3. Judul Puisi : Kopi Candu Teman Penyair

Nama Penulis : Indah Khairunisa


Saat kopi nan pekat hadir,

Hitam legam

Diam membungkam

Hanya karena rasanya mantap

Mampu cairkan suasana yang mengendap

Tertuang di setiap cangkir bahagia

Kopi ini telah bakar diriku tuk mulai berkarya

Menjadi teman penambah inspirasi

Saat ku mulai menghirup kopi,

Ku dapati aromanya yang nikmat

Menggugah rasa,

Tuangkan narasi

Menjadi tempat pengembara bersyair

Rangkaikan sejuta kata

Dan rajutkan sekian banyak aksara

Bahkan secangkir kopi,

Mengubah susunan kata pada kalimat

Menjadikan semakin berarti

Di tengah derasnya gemuruh hujan,

Terselipkan aroma khas,

Menyusupi pikiran secara perlahan

Sepekat kopi candu

Semua rasa tumbuh menjadi satu

Dan saat jiwa raga telah menyatu dengannya

Entah berapa kali menikmati hangatmu

Usir resah, inilah cinta

Sepotong bahagia yang kian lekat

Rasanya sudah sekian lama

Kita lewati waktu bersama


4. Judul Puisi : Mimpi Tak Salah

Nama Penulis: Indah Khairunisa

Terlelap ku dalam keremangan

Saat mata terbuka,

Ku dapati,

Diriku tengah terkurung di sangkar besar

Ku terbelenggu,

Dengan ikatan kebencian

Sejauh mata memandang,

Hanya kelabu yang kudapatkan

Kegelapan mendekat

Dan memelukku erat,

Ku berusaha,

Menggapai kebebasan

Berharap ada secercah cahaya

Tapi hanya asa yang ku dapatkan

Jika mimpi ini mulai merayap datang

Dia terus berulang dan berulang

Menggentayangi kehidupan

Mimpi tak salah,

Tapi apa yang harus ku lakukan?

Mimpi tak salah,

Lantas siapa yang harus ku salahkan?

Diriku kah?

Atau keadaan?

Aku hanya seorang gadis penakut

Tak bisa dengan mudah,

Menerima kenyataan nan pahit menyakitkan

Karena dirimu,

Kini hanya sebatas angan yang tak sampai

Dan takkan pernah jatuh ke pangkuan


5. Judul Puisi : Malaikat Dunia Hadiah Dari-Nya

Nama Penulis : Indah Khairunisa


Tercipta dari cahaya kelembutan

Aura yang memancarkan keindahan

Dapat ku rasakan,

Aliran nan halus pancaran ketulusannya

Perlindungan, dengan kekuatan besarnya

Penuh kebesaran dalam hatinya

Syurga yang selalu dia bawa bersamanya

Kasih yang selalu terjalin sepanjang masa

Ibundaku,

Malaikat dunia hadiah Dari-Nya

Pengorbanannya, takkan sanggup terukir cerita

Batin yang menyatu,

Sakit yang kadang juga terasa olehnya

Nyawa yang dia sanggup pertaruhkan

Untukku,

Sang buah hati tercintanya

Yang takkan sanggup membalas

Setiap perbuatan ikhlasnya

Bagiku,

Dia lebih dari bidadari cantik rupawan nan jelita

Karena dia,

Adalah malaikat yang lahir tanpa kedua sayapnya

Hadiah besar tiada tara,

Tiada yang sanggup tertandingi olehnya

Ku tak akan bisa,

Terpisah jauh dengannya

Jikalau ku ingat,

Memori indah yang terekam di kepalaku

Akan kenangan bahagia bersamanya

Merawatku dengan uluran tangannya

Yang selalu buatku tertawa ceria karenanya

Ku bangga dan kagum padanya

Berjuang bangkit dari penderitaan batin

Tanpa pernah ada kata lelah baginya

Mama,

Bagaimana bisa ku melupakanmu?

Jika selalu terpikirkan olehku

Akan semangat sempurnamu

Kau tercipta untukku,

Dekapan hangat yang siap melindungiku

Kapanpun aku butuhkan

Tak seperti malaikat lain, kau berbeda

Kau tak perlu membuka sayapmu

Uluran kasih sayang selalu terbuka lebar

Senyuman tulus yang ada pada dirimu

Menjelma menjadi cahaya gemerlapan

Membuat silau setiap yang memandangnya

Sejuta kata sayang untukku kepadamu

Takkan sanggup,

Membalas dan menandingi

Bentuk cinta seorang ibu pada anaknya

Kau ibundaku, kau malaikatku

Ku sangat bersyukur Kepada-Nya

Akan hadirnya dirimu di dunia

Jika suatu hari aku ditanya,

Oleh orang-orang yang menyapa

Ku kan menjawab,

Dialah malaikat terindahku di dunia

Malaikatku tercinta,

Yang sejatinya selalu ada di hatiku

Selamanya takkan terlupa

Ku kan berusaha,

Untuk membuatmu bahagia

Tunggulah saja ku kan menepatinya


6. Judul Puisi : Pandangan Cinta Ayat-Ayat Indah-Mu

Nama Penulis : Indah Khairunisa


Menemukanmu,

Dalam balutan sang Maha Karya

Diukir dengan cinta,

Keindahannya,

Begitu memukau mata

Hanyutkan rasa,

Buaian pesona yang buatku terpana

Perlahan,

Ada yang begitu berbeda

Dia mulai menyapaku

Dengan caranya tersendiri

Yang sukar dimengerti oleh hati belaka

Cahaya itu,

Berpendar tenangkan jiwa

Penuh goresan pena yang tak biasa

Sejak awal pertama memandang

Dia telah ajarkan makna istimewa

Menemani,

Di setiap hembusan nafas ini

Merajut rasa sepi

Pelipur lara waktu yang hilang

Penghantar rindu pada sang pemilik-Nya

Dirimu,

Adalah jawaban doa-doa

Dari jiwa yang merindukan cinta dan kasih-Nya

Sungguh ku akui,

Ku telah jatuh cinta

Pada ayat-ayat indah-Mu


7. Judul Puisi : Berjuanglah, raih impianmu

Nama Penulis : Indah Khairunisa


Kadang takut bermimpi dan hadapi kenyataan

Ragu mengambil langkah membuat pikiran berkecamuk tak karuan

Hadapi masalah dengan rasa keputusasaan

Jatuh di jurang keterpurukan dan tak sanggup bangkit melawan

Tapi, cobalah kembali berpikir

Itu semua adalah jalan kehidupan

Di baliknya tentu ada rahasia dari Tuhan

Yang pasti semua akan berbuah kebaikan

Kini kalian harus kembali semangat tuk meraih impian

Sejuta rintangan takkan menjadi halangan

Bangunlah dari rasa kesedihan

Karena setelah susah terbitlah suatu jalan kemudahan


8. Judul : Hujan, Teruslah Menangis dan Sirami Mimpi-Mimpiku

Nama Penulis : Indah Khairunisa

Hujan datang,

Ia sadarkanku

Bahwa kamu mulai pergi

Hujan bergemuruh,

Menahan langkahku 

Disaat ini,

Hanya bisa menuliskan bait-bait kisah

Entah itu apa, 

Semua tak karuan

Aku masih rindu alunan nada-nadamu

Hujan, 

Teruslah kau menangis keras

Hingga hatiku tiada bersedih lagi

Aku mohon,

Tetaplah disitu, jangan pergi

Aku ingin kau sirami mimpi-mimpiku

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel