Mahfud MD Pesan ke Penceramah Agar Jangan Takut-takuti Warga soal Virus Corona

Pesan Mahfud MD ke Penceramah soal Virus Corona: Jangan Takut-takuti Warga. Dilansir dari Suara.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberi masukan kepada penceramah untuk tidak memberikan dakwah yang kesannya menakut-nakuti dan malah menimbulkan ketegangan.

Ia mencontohkan dengan wabah virus Corona (Covid-19) di Indonesia yang sejatinya bisa diinformasikan kepada masyarakat tanpa menimbulkan rasa ketegangan.

Pesan Mahfud MD ke Penceramah soal Virus Corona


Pesan Mahfud MD ke Penceramah soal Virus Corona


Mahfud menuturkan kalau ada penceramah yang menyiarkan dakwahnya melalui siaran televisi, maka patut diperhatikan untuk tidak menakut-nakuti. Pasalnya, masyarakat yang menyaksikan tayangannya tersebut juga pasti akan memiliki perbedaan pengalaman ataupun pemikirannya.

Pesan Mahfud MD ke Penceramah soal Virus Corona : Jangan Takut-takuti Warga


"Kalau berceramah juga jangan menimbulkan ketegangan dan nakut-nakuti. TV itu yang nonton banyak loh. Bukan hanya orang yang standardnya otak dan pengalamannya sama," kata Mahfud saat berpidato pada acara standarisasi kompetensi dai di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Mahfud mencontohkan ketika ada wabah Covid-19 yang perdana ditemukan di tanah air. Menurutnya, penceramah juga bisa memberikan informasi kepada masyarakat seperti halnya pemerintah yang meminta untuk tidak panik.

Edukasi kepada masyarakat soal antisipasi serta penanganan Covid-19 dirasa lebih penting daripada menakut-nakuti.

Mahfud MD Pesan ke Penceramah Agar Jangan Takut-takuti Warga soal Virus Corona


Efek dari informasi yang membuat panik itu akan berpengaruh kepada sejumlah hal yang berkaitan. Semisal ada pihak yang memanfaatkan ketakutan masyarakat dengan menimbun masker dan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi.

"Oleh sebab itu jangan membuat orang panik. Orang yang tahu kalau Corona itu tidak berbahaya, ditakut-takuti, awas harus pakai masker," ujarnya.

"Masker ditimbun lalu dijual kepada orang yang takut. Harganya yang biasanya Rp 15 ribu menjadi Rp 100 ribu, Rp 300 ribu."

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel