Bersyukurlah Penduduk PEDESAAN yang Jauh dari Hiruk Pikuk VIRUS CORONA

Bersyukurlah Penduduk PEDESAAN yang Jauh dari Hiruk Pikuk VIRUS CORONA (COVID-19). Sejak virus corona menyebar ke seluruh penjuru dunia,termasuk Indonesia maka dengan serentak seluruh lapisan masyarakat merasa seakan akan PERANG DUNIA terjadi...

Enaknya Hidup di Desa


Di Indonesia ada yang unik dan aneh bila dibandingkan dengan negara-negara yang lain yaitu TIDAK TERPENGARUHNYA MASYARAKAT DESA DENGAN ISYU VIRUS CORONA...mengapa ?

Ada beberapa alasan kenapa Masyarakat di Indonesia yang hidup di Desa lebih tenang dibandingkan orang yang hidup di Kota. Meski jauh dari keramaian dan kelap kelip megahnya Perkotaan namun ada hal spesial tersendiri. Disini saya akan mencoba berbagi sebuah ungkapan dari sang Peneliti tentang spesialnya hidup di Desa. 

Bersyukurlah Penduduk PEDESAAN yang Jauh dari Hiruk Pikuk VIRUS CORONA

Namun perlu kalian pahami, hidup di Desa juga tidak dipungkiri tidak bisa terkena Virus Corona, ya. karena di Desa suka ada yang datang orang dari Kota yang pulang kampung. Maka dari itu kami juga tetap waspada namun tidak panik orang yang hidup di perkotaan. Pesan dari saya selaku penduduk Desa yang ada di Kabupaten Tabalong, Provisnis Kalimantan Selatan, wahai kalian yang memang mau pulang ke Desa sebaiknya tunda dulu, karena kami warga di Desa juga takut tertular dari kalian. Lebih baik mencegah daripada mengobati, karena Virus Corona ini lebih berbahaya dari BOM Bunuh diri, dia tidak meledak dan nampak namun mematikan banyak korban. Salam Akal Sehat !


Berikut ini hal-hal spesial enaknya hidup di Desa ditengah merabahnya berita Virus Corona (COVID-19).


1. Lingkungan di Desa lebih ASRI


Masyarakat desa dilindungi oleh pepohonan yang kaya dengan oksigen O2 sbg kebutuhan utama kesehatan

2. Kami Terkadang Anti SOCIAL DISTANCE


Masyarakat desa kurang paham dengan istilah SOCIAL DISTANCE,sehingga aktifitas tetap seperti biasa seperti pada saat belum ada virus corona. Karena kami suka dengan kebersamaan dan menjalin hubungan baik sesama tetangga.

3. Karena di Desa Udara masih Bersih


Bila virus corona ini memang diciptakan sebagai senjata pemusnah massal,maka masyarakat desa lah yang pertama selamat,sedangkan masyarakat perkotaan adalah korban pertama dan terbanyak

4. Hidup di Desa Masyarakatnya Terbiasa Terpapar Sinar Matahari


Masyarakat desa sudah terbiasa terkena sinar matahari,berjalan kaki,mengangkut,serta aktifitas fisik lainya yang membuat tubuh dalam kondisi panas,dan bila virus corona menempel pada tubuh yg sehat ( panas ) hanya bertahan beberapa detik saja langsung mati

5. Kami tetap menjalankan kegiatan Seperti Biasa


Masyarakat desa tetap silaturahmi,pergi ke pasar,sholat berjamaah,sholat Jumat seperti biasa,dan mayoritas penduduk desa adalah Muslim

6. Sumber Makanan Masih Tersedia


Apabila terjadi LOCKDOWN di seluruh wilayah NKRI maka masyarakat desa lah yang akan tetap tenang,karena kehidupan di pedesaan masih sangat kekeluargaan,banyak sumber pangan seperti : singkong,tales,ketela,sayuran,dan jenis makanan lain

7. Fisik Orang Desa Sudah Terbiasa di Tempa


Masyarakat desa ( khususnya petani dan buruh tani ) berdasarkan penelitian sistem imunisasi alami fisiknya sangat kuat bila dibandingkan dengan masyarakat kota,karena mereka sudah terbiasa dengan makanan non kimia ( alami ) seperti singkong bakar,ketela bakar,jagung bakar,pete bakar,dll,bahkan sayuran pun rata2 hanya dimasak dengan air lalu dimakan dengan sambel apa adanya...ini adalah jenis makanan yg sangat sehat tanpa kimia,dan aka menjadikan imun tubuh secara alami

8. Kami tetap Tenang kalau tidak ada pendatang yang datang dari Luar Pulau


Masih banyak lagi keuntungan-keuntungan sebagai masyarakat pedesaan disaat masyarakat kota panik dan galau dalam menghadapi virus corona ini

Sumber lain dari CIA ( Badan Intelegent Amerika Serikat ) mengatakan bahwa hanya masyarakat pedesaan yang di kelilingii pepohonan lah yg akan selamat dari virus corona ini

Sebelum ada virus corona sering kehidupan desa sbg bahan tertawaan dengan istilah *PENAMPILAN NDESO*

Sekarang 95 % penduduk kota pingin sekali pindah ke desa demi menyelamatkan diri dari serangan virus corona.

Sebaiknya pahami dan laksanakan aturan pemerintah, kami Penduduk Desa merasa tenang, namun semenjak ada orang yang datang dari perkotaan di luar pulau ataupun luar daerah kami merasa was-was. Namun perihal pekerjaan kami tetap seperti hari-hari biasanya pergi ke Kebun menyadap karet, pergi ke kebun menanam Bibit Karet, Ngokulasi, Pergi Kesawah menanam Padi dan hal lainnya yang menyangkut kegiatan pekerjaan di alam.

Di tulis oleh :

Peneliti Kehidupan sosial desa kota UGM

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel