Terlalu Berharap Hanya Akan Menghasilkan Kekecewaan

Terlalu Berharap Hanya Akan Menghasilkan Kekecewaan - Ukuran tingginya tauhid seseorang adalah selalu bersandar secara utuh kepada Allah. Sebagai seorang hamba hendaknya kita mengutamakan Allah dalam segala urusan karena Allah adalah Rabb yang telah menciptakan dan memberikan segalanya. Bahkan Nabi Ya’qub ketika ia mendengar anaknya dimakan serigala ia mengadu kepada Allah SWT dan berkata 

    

Terlalu Berharap Hanya Akan Menghasilkan Kekecewaan

QS.Yusuf:86

Artinya “(Dia) Ya’qub menjawab, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui”.

Dari kisah ini bisa kita ketahui bahkan seorang Nabi pun mengadukan keluh kesah serta kesedihannya kepada Allah. Allah mencintai dan merindukan tangisan hamba-hamba-Nya yang berdo’a dan mengadu kepada-Nya. Tidak perlu taku atau bahkan hanya datang kepada-Nya karena keluh kesah karna bisa jadi Allah beri cobaan karna Allah merindukan tangisanmu.

Manusia memang tempat nya berbuat salah, manusia memang tempatnya berbuat dosa, manusia memang selalu berekspektasi tentang sesuatu sehingga ketika yang ia harapkan itu tidak sesuai dengan keinginannya ia akan kecewa, bagaimana tidak? Ketika sesuatu yang kita harapkan berjalan sesuai dengan kemauan kita tapi ternyata justru malah sebaliknya, jauh diluar ekspektasi. Hal yang sangat manusiawi ketika kita kecewa dengan suatu hal tapi tidak untuk menjadikan kekecewaan itu berlarut-larut. Bahkan terkadang itulah yang membuat manusia bisa sadar dan tidak mengulangi hal yang sama meskipun masih ada saja yang masuk ke lubang kesalahan yang telah ia perbuat. Mengulang masa lalu untuk belajar itu baik tapi lebih baik lagi bagaimana kita memperbaiki masa lalu dengan menjadi lebih baik kedepannya.

Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, baik dalam menyukai ataupun tidak menyukai. Berhentilah berharap bahwan semua akan berjalan dengan cerita yang kita buta, berhentilah berharap bahwa semua akan sesuai dengan jalan fikiran kita, karena tidak semua hal akan terjadi seperti keinginan manusia. Bisa jadi yang menurutmu itu baik tidak baik menurut Allah. Juga tidak mungkin kita diberi suatu kesulitan apabila kita tidak sanggup menjalaninya.

BAB II

PEMBAHASAN

Lalu bagaimana caranya agar kita senantiasa tidak berharap berlebihan terhadap sesuatu? dekatkan diri kepada Allah. Serahkan semuanya kepada Allah jika perlu ketika ingin mengharapkan sesuatu berdo’a lah, “Ya Allah jika ini baik untukku maka aku mohon permudahlah tapi jika ini tidak baik bagi diriku maka gantikan lah dengan yang jauh lebih baik menurut-Mu”, jika segala sesuatu yang kita lakukan dan harapkan atas izin Allah percayalah semuanya akan berjalan dengan baik bahkan jika itu tidak seperti yang diinginkan kita tidak akan kecewa  terlalu dalam. Banyak orang diluar sana lupa akan hal ini. 

Disebut didalam Al-Qur’an Surat Ali-Imran : 40 

Surat Ali-Imran ayat  40

Artinya “(Dia) Zakaria berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul?” (Dia) Allah berfirman, “Demikianlah, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki”.

Siang dan malam Nabi Zakaria dan istrinya tak pernah berhenti berdoa dan semakin giat beribadah. Banyak Bani Israil yang mengejek ibadah Nabi Zakaria dan tak percaya doanya bakal dikabulkan Allah.

Hingga suatu hari malaikat datang memanggil Nabi Zakaria yang sedang salat di Mihrab.

artinya "Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya," firman Allah dalam QS.Maryam ayat 7.

QS Maryam ayat 7

“Ketika kamu berlebihan berharap pada seseorang, maka Allah akan timpakan padamu pedihnya harapan-harapan kosong”. Kalimat ini bisa menjadi gambaran buat manusia untuk hanya berharap kepada Allah, ketika kita hanya terus berharap kepada manusia maka llah akan timpakan kepedihan dan harapan-harapan palsu agar kita kembali kepada-Nya. Karena semua yang terjadi juga atas kehendak Allah.

Mempunya harapan dan cita-cita merupakan hal yang normal. Namun bila terlalu berharap kepada orang lain, maka akan selalu memikirkan itu bahkan sampai terobsesi dan lupa pada kenyataan. Jika sudah lupa pada kenyataan akan membuat akal sehat kita tertutup.

BAB III

KESIMPULAN

Lalu sebaiknya apa yang harus dilakukan supaya tidak terlalu berharap pada manusia? supaya mencegah rasa kecewa dan marah? apalagi ketika harapan selama ini tak menjadi kenyataan?

Rasa kecewa muncul apabila menggantungkan harapan yang terlalu tinggi pada orang lain. Padahal orang tersebut adalah manusia biasa yang juga memiliki kekurangan.

Mereka sama seperti kita, makhluk tak berdaya tak berkekuatan kecuali atas izin Allah SWT, manusia yang tidak bisa melakukan apapun tanpa izin Allah SWT. Karena itu mari kita kurangi berharap besar pada orang lain. Cukup Allah saja. Karena hanya Allah yang paling tau apa yang kita butuhkan dan inginkan. Terkadang juga Allah menjauhkan yang kita ingin kan untuk memberikan yang terbaik dan lebih pantas untuk kita dapatkan.

Ditulis Oleh: Adibah Syifa Azizah (Mahasiswa STEI SEBI)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel